
Ramai Wajib Tunjukkan STNK Saat Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina
JAKARTA PT Pertamina Patra Niaga akhirnya angkat bicara terkait viralnya unggahan di media sosial X yang menampilkan salah satu SPBU Per
EkonomiTAPANULI SELATAN — Ratusan warga dari Desa Gunung Baringin dan Mosa Palang, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, menggelar aksi unjuk rasa damai, Jumat (8/8), sebagai bentuk penolakan terhadap rencana beroperasinya kembali PT Penai Lika Sejahtera (PLS) di wilayah mereka.
Aksi yang dipusatkan di kawasan Mosa Palang ini diikuti oleh elemen masyarakat lintas generasi, mulai dari tokoh adat, pemuda, ibu-ibu, hingga puluhan anak-anak sekolah dasar.
Mereka mengusung spanduk dan poster yang menyerukan penghentian aktivitas PT PLS, serta meminta perhatian langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri KLHK, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, dan Bupati Tapanuli Selatan H. Gus Irawan Pasaribu.
"Kami khawatir dengan masa depan anak-anak kami. Jika kebun orang tua mereka diambil, dari mana biaya sekolah anak-anak kami nanti?" ujar salah satu orator aksi dalam orasinya.
Aksi damai ini turut mendapat dukungan dari Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Pembela Tanah Air (GEMMA PETA INDONESIA).
Ketua Umum organisasi tersebut, Ronald Harahap atau yang juga dikenal sebagai Baron Harahap, menegaskan bahwa penolakan warga sudah berdasar kuat, baik dari sisi hukum maupun pengalaman masa lalu.
Baron mengungkapkan bahwa PT PLS pernah menjadi sorotan karena melakukan penanaman sawit di kawasan hutan seluas 80 hektare di Register 6, berdasarkan temuan Dinas Kehutanan Sumut pada tahun 2022.
"Temuan itu diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto, dan dimuat media nasional pada 5 April 2022. Fakta ini semakin memperkuat alasan warga menolak kehadiran kembali PT PLS," tegas Baron.
Lebih lanjut, Baron menegaskan bahwa perjuangan masyarakat Gunung Baringin adalah bagian dari upaya menegakkan amanat konstitusi, sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945, yang menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat.
"Kami akan membawa suara rakyat ini hingga ke meja Presiden. Kami percaya Pak Prabowo akan berpihak pada rakyat. Kalau kepala daerah dan wakil rakyat tak mendengarkan, maka masyarakat akan mengingat sikap mereka," ujarnya penuh harap.
Penolakan terhadap PT PLS tidak hanya menyangkut persoalan lahan, tetapi juga menjadi simbol perlawanan warga dalam menjaga kelestarian hutan, keberlangsungan hidup, serta masa depan generasi penerus.
Warga berharap agar hutan tidak hanya dilihat sebagai sumber ekonomi semata, tetapi juga sebagai warisan tak ternilai bagi anak cucu.
JAKARTA PT Pertamina Patra Niaga akhirnya angkat bicara terkait viralnya unggahan di media sosial X yang menampilkan salah satu SPBU Per
EkonomiJAKARTA, Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama strategis pengembangan
PemerintahanDELI SERDANG Warga Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dihebohkan dengan penemuan jejak kaki yang diduga mili
PeristiwaTANGGAMUS, Sebanyak sembilan rumah semi permanen di Kabupaten Tanggamus rusak parah setelah wilayah itu diguncang gempa berkekuatan magn
PeristiwaOlehJannus TH Siahaan.adsenseBEBERAPA bulan terakhir, publik Indonesia dikejutkan oleh serangkaian kasus keracunan makanan yang terjadi d
OpiniLEBAK, Daftar tunggu ibadah haji di Kabupaten Lebak, Banten, kini mencapai angka yang mengagetkan. adsenseCalon jamaah harus menunggu
AgamaJAKARTA, Nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh Rp 16.750 per dollar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/9/2025). adsenseLevel in
EkonomiBATAM, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Azhar Simanjuntak, menegaskan pihaknya akan memastikan seluruh sumber daya manusia (SDM) yan
PemerintahanMEDAN Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) terus mendalami kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penjualan aset milik PTPN
Hukum dan KriminalJAKARTA, Rancangan UndangUndang (RUU) tentang Perubahan Keempat atas UndangUndang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
Politik