BREAKING NEWS
Sabtu, 02 Agustus 2025

Diduga Alami Baby Blues, Ibu 3 Anak di Bali Tewas Bakar Diri Usai Melahirkan

BITVonline.com - Senin, 26 Agustus 2024 07:28 WIB
82 view
Diduga Alami Baby Blues, Ibu 3 Anak di Bali Tewas Bakar Diri Usai Melahirkan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

UTLUBI  — Tragedi menyedihkan melanda Desa Cupel, Utlubi, di mana seorang ibu rumah tangga berinisial UH (31) ditemukan tewas diduga bunuh diri dengan cara membakar diri sendiri. Peristiwa yang terjadi pada Minggu siang, 25 Agustus 2024, menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang dipicu oleh kondisi psikologis pascamelahirkan.

Menurut keterangan tetangga korban, Mudiana (48), kejadian memilukan ini terungkap ketika adik UH yang masih berusia 10 tahun mendengar teriakan meminta tolong. “Dia (adik korban) mendengar suara teriakan, lalu berlari ke arah suara itu dan menemukan kakaknya dalam kondisi terbakar,” ungkap Mudiana dengan nada bergetar.

Warga sekitar bergegas untuk membantu memadamkan api yang membakar tubuh UH, namun upaya mereka sia-sia. Diduga, UH telah membasahi tubuhnya dengan bensin sebelum memantik api, menyebabkan api sulit dipadamkan dan korban tidak dapat diselamatkan. “Di lokasi kejadian, kami juga menemukan kayu bakar dan mencium bau bensin, yang mungkin digunakan UH untuk membakar dirinya,” tambah Mudiana.

Baca Juga:

Kelian Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, membenarkan bahwa tragedi ini terjadi sekitar pukul 13.30 WITA. “Adiknya adalah orang pertama yang melihat kejadian tersebut dan segera meminta tolong kepada tetangga,” kata Asem.

UH adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak, di mana anak ketiganya baru berusia dua bulan. Kondisi UH diduga diperburuk oleh baby blues atau depresi pascamelahirkan, sebuah kondisi yang sering kali mempengaruhi wanita setelah melahirkan. “Dia tampak mengalami baby blues setelah melahirkan anak terakhir, meskipun kami tidak dapat memberikan rincian tentang masalah keluarga lebih lanjut,” ujar Asem.

Baca Juga:

Jenazah UH sempat direncanakan untuk dibawa ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut, namun pihak keluarga memilih untuk tidak melakukan autopsi dan meminta agar jenazah tetap di rumah. Hal ini menambah kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar yang masih berusaha memahami tragedi tersebut.

Tragedi bunuh diri ini menggambarkan betapa seriusnya dampak mental dan emosional yang dapat dialami oleh para ibu pascamelahiran. Depresi pascamelahirkan, termasuk baby blues, memerlukan perhatian dan dukungan yang memadai dari keluarga dan tenaga medis. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya dukungan psikologis dan kesehatan mental bagi para ibu yang baru melahirkan.

Keberanian UH dalam menghadapi kondisinya dan keputusan tragis yang diambilnya menjadi panggilan bagi masyarakat untuk lebih peduli dan mendukung kesehatan mental, terutama bagi mereka yang baru mengalami peristiwa besar dalam hidupnya.

(K/09)

Tags
komentar
beritaTerbaru