BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Komdigi Blokir Internet Archive karena Berisi Konten Judi dan Pornografi

Adelia Syafitri - Kamis, 29 Mei 2025 20:23 WIB
172 view
Komdigi Blokir Internet Archive karena Berisi Konten Judi dan Pornografi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) resmi memblokir akses ke platform Internet Archive di Indonesia.

Langkah ini diambil setelah ditemukan konten bermuatan judi online (judol) dan pornografi yang dinilai melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menjelaskan bahwa pemblokiran ini bukanlah keputusan yang gegabah.

Baca Juga:

Pihaknya telah terlebih dahulu mengirimkan beberapa surat resmi kepada pengelola Internet Archive, namun tidak mendapatkan respons yang memadai.

"Kami telah berupaya berkomunikasi dengan pihak Internet Archive melalui surat resmi beberapa kali, namun tidak mendapat respons. Maka langkah cepat harus diambil demi menjaga ruang digital tetap sehat dan aman bagi masyarakat," ujar Alexander dalam keterangan resmi, Kamis (29/5/2025).

Baca Juga:

Menurut Alexander, langkah pemblokiran merupakan opsi terakhir setelah melalui sejumlah tahapan seperti analisis konten, koordinasi internal, dan pemberitahuan berkala.

"Kami tidak pernah tiba-tiba menekan tombol blokir. Ada proses panjang yang kami tempuh, termasuk memberikan waktu kepada platform untuk merespons dan menindaklanjuti temuan kami," tegasnya.

Alexander mengakui bahwa Internet Archive memiliki nilai penting sebagai arsip digital global, namun nilai tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk membiarkan konten ilegal tetap tersedia di Indonesia.

"Kami menyadari nilai Internet Archive, tapi itu bukan tameng untuk membiarkan konten yang merusak beredar. Ruang digital kita tidak boleh jadi ladang subur konten yang bertentangan dengan hukum," katanya.

Komdigi menegaskan bahwa pemblokiran ini bersifat sementara.

Akses akan dibuka kembali setelah pihak Internet Archive membersihkan konten yang melanggar serta memperkuat sistem moderasi mereka.

"Ini praktik umum dalam diplomasi digital. Ketika komunikasi tidak berjalan, tindakan konkret menjadi penggerak solusi. Hal serupa pernah kami lakukan terhadap YouTube, Google, dan TikTok," pungkas Alexander.*

(in/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru