BREAKING NEWS
Jumat, 27 Juni 2025

China Luncurkan Drone Seukuran Nyamuk, Siap untuk Misi Pengintaian Ultra-Rahasia?

Justin Nova - Jumat, 27 Juni 2025 14:39 WIB
80 view
China Luncurkan Drone Seukuran Nyamuk, Siap untuk Misi Pengintaian Ultra-Rahasia?
Drone militer seukuran nyamuk yang dikembangkan China. (Foto: X)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TIONGKOK - Sebuah terobosan baru dalam dunia militer dan teknologi pengawasan kembali hadir dari Universitas Teknologi Pertahanan Nasional di Provinsi Hunan, Tiongkok.

Para peneliti di kampus militer elite tersebut berhasil mengembangkan drone seukuran nyamuk yang dapat melakukan misi pengintaian dan pengawasan tanpa terdeteksi.

Drone mikro ini hanya memiliki panjang 2 cm, lebar 3 cm, dan berat kurang dari 0,2 gram. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya tampak nyaris tak terlihat saat berada di tangan peneliti, seperti yang ditampilkan dalam siaran resmi China Central Television (CCTV).

Baca Juga:

"Jenis robot mikro ini sangat cocok untuk misi khusus seperti pengintaian informasi di medan perang," kata Liang Hexiang, salah satu mahasiswa peneliti yang terlibat dalam proyek tersebut.

Drone berukuran super mini ini dikembangkan dengan kemampuan tinggi untuk menghindari deteksi, menjadikannya sebagai senjata potensial dalam peperangan asimetris, strategi yang menekankan penggunaan teknologi canggih untuk menghadapi kekuatan militer konvensional yang lebih besar.

Para analis meyakini, drone ini berpotensi digunakan dalam strategi pesawat nirawak ganda (dual-use) yang saat ini menjadi fokus pengembangan militer China, terutama dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI).

Meski demikian, para pakar pertahanan menilai bahwa efektivitas drone ultra-kecil seperti ini masih terbatas untuk aplikasi tempur berat. Namun, keberadaannya tetap menjadi ancaman serius dalam konteks pengintaian, sabotase, hingga spionase siber.

China bukan satu-satunya negara yang berlomba dalam pengembangan mikro-drone. Universitas Harvard melalui RoboBee telah mengembangkan robot terbang mini dengan kemampuan mengepakkan sayap hingga 120 kali per detik. Sementara Black Hornet, drone mini yang dikembangkan di Norwegia dan digunakan oleh sejumlah militer dunia, sudah lebih dulu diadopsi dalam operasi militer dan intelijen.

Versi terbaru Black Hornet 4 bahkan mampu mengudara hingga 30 menit, menempuh jarak lebih dari 3 kilometer, dan dilengkapi kamera termal untuk operasi malam hari.

Meski menjanjikan, inovasi mikro-drone seperti "mosquito drone" China menimbulkan kekhawatiran baru, terutama terkait dengan privasi pribadi, potensi penyalahgunaan kriminal, serta pengawasan tanpa batas.

Dengan kemajuan dalam miniaturisasi baterai, sensor, dan sistem kendali, dunia kini memasuki babak baru di mana robot nyaris tak terlihat bisa menjadi alat pemantauan yang sulit dilacak namun memiliki dampak besar, baik secara militer maupun sipil.*

(oz/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Mirip Tesla tapi Bersenjata! Iran Kirim Robot Tempur ‘Twin’ untuk Bantu Rusia, Dunia Mulai Cemas?
komentar
beritaTerbaru