Jack Dorsey Luncurkan Bitchat: Aplikasi Pesan Tanpa Internet, Saingi WhatsApp dan Telegram

JAKARTA - Jack Dorsey, pendiri X, kembali memperkenalkan inovasi baru dalam dunia aplikasi pesan instan dengan menghadirkan Bitchat.

Berbeda dengan WhatsApp dan Telegram yang bergantung pada koneksi internet, Bitchat menawarkan cara baru dalam berkomunikasi, yaitu menggunakan jaringan mesh bluetooth yang memungkinkan pengiriman pesan tanpa membutuhkan internet.

Bitchat hadir dengan konsep yang cukup revolusioner di dunia perpesanan.

Baca Juga:

• Prabowo Respons Isu Akses Data Pribadi RI oleh AS: Negosiasi Masih Berjalan
• Komdigi Blokir Layanan Worldcoin dan WorldID Sementara, Cegah Potensi Pencurian Data Pribadi

Aplikasi ini menggunakan teknologi terdesentralisasi, yang berarti tidak ada server pusat yang mengelola data pengguna atau pesan yang dikirim.

Berbeda dengan aplikasi chat lainnya, seperti WhatsApp yang sepenuhnya bergantung pada koneksi internet dan server pusat, Bitchat memanfaatkan jaringan mesh bluetooth.

Baca Juga:

• OpenAI Perkuat ChatGPT dengan Fitur Baru, Ini Fungsi Memory with Search

Dengan teknologi ini, perangkat pengguna dapat saling berinteraksi langsung tanpa perantara server.

Bluetooth pada umumnya memiliki jangkauan yang terbatas, sekitar 10 meter.

Namun, dengan menggunakan jaringan mesh, Bitchat memungkinkan perangkat untuk memperluas jangkauan bluetooth hingga lebih dari 300 meter.

Setiap perangkat bertindak sebagai "signal extender", memperpanjang konektivitas ke perangkat lain, dan memungkinkan pesan dikirimkan dalam jangkauan yang lebih luas, bahkan tanpa internet.

Keunggulan utama dari Bitchat terletak pada kemampuannya untuk beroperasi meskipun tanpa koneksi internet atau di daerah yang memiliki sinyal yang lemah.

Ini menjadi solusi yang sangat berguna di situasi darurat, seperti saat terjadi bencana alam atau pemblokiran akses internet oleh pemerintah.

Dengan Bitchat, pengguna tetap bisa berkirim pesan antar perangkat di lingkungan yang saling berdekatan, seperti di dalam gedung atau kawasan tertentu.

Fitur keamanan menjadi perhatian utama dalam pengembangan Bitchat.

Aplikasi ini dilengkapi dengan sistem enkripsi end-to-end menggunakan teknologi Curve25519 dan AES-GCM, memastikan percakapan yang berlangsung di dalam aplikasi tetap aman dan tidak bisa disadap oleh pihak ketiga.

Selain itu, pesan yang dikirimkan dalam Bitchat disimpan sementara di perangkat pengguna dan tidak disimpan di server pusat, menjaga privasi data penggunanya.

Bitchat juga menawarkan beberapa fitur menarik seperti percakapan grup, mention untuk menyebut pengguna lain melalui username, serta kemampuan untuk membuat ruang percakapan privat dengan password.

Pengguna dapat menyimpan pesan favorit dan melakukan komunikasi yang lebih terstruktur melalui fitur-fitur tersebut.

Saat ini, Bitchat masih berada dalam tahap uji coba beta melalui platform iOS, yang dapat diakses oleh pengguna terpilih melalui program TestFlight.

Namun, kuota pengguna beta telah penuh dengan lebih dari 10.000 peserta.

Jack Dorsey mengungkapkan bahwa aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan dan peninjauan lebih lanjut sebelum dirilis secara resmi.

Belum ada kabar pasti mengenai apakah Bitchat akan tersedia di platform Android atau di pasar global dalam waktu dekat.

Bitchat menawarkan alternatif yang segar di pasar aplikasi pesan instan yang selama ini didominasi oleh WhatsApp dan Telegram.

Dengan konsep jaringan mesh bluetooth yang terdesentralisasi, Bitchat memberikan solusi komunikasi yang lebih independen, aman, dan praktis, terutama dalam kondisi darurat.

Meskipun masih dalam tahap beta, antisipasi terhadap kehadiran Bitchat di masa depan semakin besar, mengingat potensi aplikasi ini yang bisa mengubah cara kita berkomunikasi tanpa bergantung pada internet.*

(km/a008)

Prabowo Respons Isu Akses Data Pribadi RI oleh AS: Negosiasi Masih Berjalan

Komdigi Blokir Layanan Worldcoin dan WorldID Sementara, Cegah Potensi Pencurian Data Pribadi

OpenAI Perkuat ChatGPT dengan Fitur Baru, Ini Fungsi Memory with Search