Ini Bahasa Tertua di Dunia yang Masih Digunakan Hingga Kini!

JAKARTA – Meski banyak bahasa kuno telah punah, sejumlah bahasa berhasil bertahan ribuan tahun dan tetap digunakan hingga saat ini.

Keberlangsungan bahasa-bahasa tersebut menjadi bukti kuatnya tradisi dan identitas budaya yang mampu bertahan melawan arus globalisasi.

Salah satu bahasa tertua yang masih hidup adalah Bahasa Tamil.

Baca Juga:

• Ribuan Buruh PT Gudang Garam Diduga Alami PHK, Presiden KSPI: Pemerintah Harus Segera Turun Tangan
• 10 Standar Kecantikan Paling Unik di Dunia, No. 5 Bikin Geleng-Geleng!

Dikenal sebagai bahasa hidup tertua di dunia, Tamil memiliki tradisi sastra yang telah berlangsung lebih dari 5.000 tahun.

Bahasa ini mencakup karya puisi klasik, teks keagamaan, hingga filsafat.

Baca Juga:

• Wagub Giri Prasta Hadiri Karya di Desa Adat Kutuh: "Budaya dan Adat Bali Adalah Pondasi Utama"
• Eddy Soeparno: Demonstrasi Jangan Lagi Disusupi Aksi Anarkis dan Perusakan Fasilitas Umum

Saat ini, lebih dari 75 juta orang di India Selatan dan Sri Lanka masih aktif menggunakan Tamil, termasuk dalam komunitas diaspora di berbagai negara.

Sejajar dengan Tamil, Bahasa Sanskerta juga memiliki usia lebih dari 5.000 tahun.

Dikenal sebagai "ibu dari bahasa-bahasa India," Sanskerta menjadi fondasi bagi banyak bahasa modern di Asia Selatan.

Meskipun tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari, Sanskerta tetap diajarkan di sekolah, digunakan dalam ritual Hindu, dan memiliki pengaruh besar dalam perkembangan linguistik regional.

Di wilayah lain dunia, Bahasa Yunani dan Mandarin juga menunjukkan warisan linguistik yang panjang.

Bahasa Yunani, dengan catatan tertulis tertua yang berasal dari 1450-1350 SM, masih hidup melalui Bahasa Yunani Modern yang digunakan oleh lebih dari 13 juta orang.

Sementara itu, Mandarin, dengan sejarah tulisan lebih dari 3.000 tahun sejak Dinasti Shang, kini menjadi bahasa dengan jumlah penutur terbesar di dunia, yakni lebih dari 1 miliar orang.

Bahasa kuno lain yang masih bertahan antara lain Ibrani, Arab, dan Aram.

Ibrani, yang sempat hampir punah sebagai bahasa percakapan, berhasil direvitalisasi dan kini digunakan oleh sekitar 9 juta orang di Israel.

Bahasa Arab, berusia sekitar 1.500 tahun, berkembang luas di Timur Tengah dan Afrika Utara sebagai bahasa ilmu pengetahuan, sastra, dan filsafat.

Aram, bahasa yang diyakini dituturkan oleh Yesus Kristus, meskipun kini terancam punah, masih dipertahankan oleh komunitas kecil di Suriah, Irak, dan Turki.

Bahasa Persia atau Farsi, yang berusia lebih dari 2.500 tahun, terus hidup di Iran, Afghanistan, dan Tajikistan.

Sastra klasik dari penyair terkenal seperti Rumi dan Hafez mengukuhkan posisi bahasa ini dalam sejarah dunia.

Sedangkan Bahasa Latin, meski tidak lagi digunakan sebagai bahasa ibu, tetap berperan penting dalam bidang hukum, ilmu kedokteran, serta sebagai akar bagi banyak bahasa Eropa modern seperti Prancis, Spanyol, dan Italia.

Selain itu, Bahasa Jepang yang berusia lebih dari 2.000 tahun masih digunakan oleh lebih dari 120 juta orang.

Bahasa ini memadukan huruf kanji dari Tiongkok dengan sistem tulisan hiragana dan katakana, sebuah adaptasi unik yang memungkinkan bahasa ini bertahan tanpa meninggalkan akar tradisinya di era modern.

Keberlangsungan bahasa-bahasa kuno ini menggarisbawahi betapa eratnya hubungan antara identitas budaya dan ekspresi linguistik.

Bahasa-bahasa tersebut bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan peradaban manusia.*

(cb/a008)

Ribuan Buruh PT Gudang Garam Diduga Alami PHK, Presiden KSPI: Pemerintah Harus Segera Turun Tangan

10 Standar Kecantikan Paling Unik di Dunia, No. 5 Bikin Geleng-Geleng!

Wagub Giri Prasta Hadiri Karya di Desa Adat Kutuh: "Budaya dan Adat Bali Adalah Pondasi Utama"

Eddy Soeparno: Demonstrasi Jangan Lagi Disusupi Aksi Anarkis dan Perusakan Fasilitas Umum

Wagub Giri Prasta Ingatkan: Boleh Maju, tapi Jangan Tercerabut dari Akar Adat dan Budaya

Gubernur Bali dan Dubes Georgia Sepakat Perkuat Kolaborasi Budaya dan Kuliner