BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

Asal Usul Kata "Oke" yang Tak Banyak Diketahui

Redaksi - Sabtu, 22 Februari 2025 17:52 WIB
102 view
Asal Usul Kata "Oke" yang Tak Banyak Diketahui
Ilustrasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Kata "Oke" menjadi salah satu istilah yang sangat lazim digunakan di berbagai belahan dunia, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Meskipun penggunaannya sangat umum sebagai tanda persetujuan, penerimaan, atau konfirmasi, banyak yang belum tahu bahwa kata ini memiliki sejarah panjang dan sebenarnya merupakan singkatan.

Asal mula kata "Oke" telah menjadi bahan perdebatan selama bertahun-tahun. Beberapa orang percaya bahwa kata tersebut berasal dari bahasa suku Indian, yakni "Okeh". Namun, ada pula yang berargumen bahwa kata ini adalah singkatan dari merek biskuit asal AS, "Orrin Kendall". Meski begitu, pada dekade 1960-an, ahli bahasa Allen Walker Read mempelajari lebih dalam asal-usul kata "Ok" melalui studi berjudul The First Stage in the History of "O.K" (1963), yang mengungkapkan bahwa kata ini pertama kali muncul pada tahun 1839.

Baca Juga:

Pada 23 Maret 1839, surat kabar Boston Post di Amerika Serikat menjadi yang pertama mempopulerkan kata "Ok" ke dunia. Redaktur surat kabar tersebut, Charles Gordon Greene, menulis "Ok" di judul berita sebagai bentuk mengikuti tren singkat-menyingkat kata yang sedang populer di kalangan penutur bahasa Inggris pada masa itu. "Ok" adalah singkatan dari "oll korrect", yang merupakan versi salah ketik dari "all correct".

Seiring berjalannya waktu, kata "Ok" menjadi kata serbaguna dalam bahasa Inggris yang bisa digunakan untuk mengonfirmasi kebenaran, persetujuan, atau penerimaan atas suatu hal. Penggunaan kata ini kemudian meluas dan masuk ke dalam berbagai bahasa dunia, termasuk Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ini kini dikenal sebagai "Oke", yang diartikan sebagai "kata untuk menyatakan setuju".

Baca Juga:

Menurut Allen Walker Read, alasan mengapa kata "Ok" mudah diterima secara luas adalah karena kata ini sangat singkat dan mudah diucapkan. Meski demikian, kata "Ok" juga memiliki keterbatasan dalam mengekspresikan emosi penuturnya. "Ok" bisa digunakan untuk menunjukkan konfirmasi positif atau negatif, tergantung pada konteks.

(cb/a)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Kasus Pelecehan Seksual di Lombok: 'Walid Lombok' Ditangkap, Korban Bertambah Setiap Hari
Jokowi dan Utusan Khusus Presiden Prabowo Tiba di Roma untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Jokowi Absen Sidang Esemka dan Isu Ijazah Palsu, Alasan Melayat Paus ke Vatikan
Satpol PP Segel Sementara 60 Rumah di Perumahan Al Fatih Depok Karena Masalah IMB
Roy Suryo Tantang Balik soal Ijazah Jokowi Dengan Penjelasan Akademik! "Bukan Fitnah, Ini Kajian Ilmiah!"
Dilaporkan Soal Ijazah, Dokter Tifa Sindir Tajam: Siapkah Jokowi Alami Nasib Seperti Duterte?
komentar
beritaTerbaru