
Waspada! Ini 5 Ciri Ponsel Anda Disadap Jarak Jauh oleh Hacker
JAKARTA Di era digital saat ini, ponsel pintar bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menjadi pusat aktivitas finansial dan data priba
Sains & TeknologiBITVONLINE.COM -Ibnu Sina, yang dikenal dengan nama Avicenna di dunia Barat, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan dan kedokteran. Lahir dengan nama Abu Ali Al Hussain Ibnu Abdullah Ibnu Sina di Bukhara, yang sekarang merupakan bagian dari Uzbekistan, Ibnu Sina meninggalkan warisan yang tidak ternilai dalam dunia medis dan filsafat.
Ahli Kedokteran yang Menginspirasi
Baca Juga:
Sejak usia 16 tahun, Ibnu Sina sudah tertarik mendalami ilmu kedokteran. Tidak hanya mempelajari teori, ia juga aktif dalam praktik kedokteran dan membuka pelayanan kesehatan. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah keberhasilannya menyembuhkan Raja Nuh Ibnu Manshur dari Bukhara, yang sudah berkali-kali mencoba diobati oleh dokter lain. Berkat keberhasilan ini, Ibnu Sina mendapatkan akses untuk mempelajari manuskrip langka yang ada di perpustakaan Raja, yang kemudian menjadi sumber penelitiannya.
Karya Besar: "Al-Qanun fil-Tibb"
Karya terbesar Ibnu Sina dalam bidang kedokteran adalah Al-Qanun fil-Tibb, sebuah ensiklopedia medis monumental yang menggabungkan pengetahuan medis dari berbagai budaya dan peradaban sebelumnya. Buku ini tidak hanya menjadi referensi utama di dunia Islam, tetapi juga digunakan oleh para praktisi medis di seluruh dunia selama berabad-abad. Salah satu temuan penting dalam buku ini adalah bahwa sakit tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang.
Ibnu Sina juga menjadi pelopor dalam mendiagnosa beberapa penyakit yang dikenal di dunia medis modern, seperti meningitis, masalah mata, dan kelainan pada katup jantung. Dalam Al-Qanun fil-Tibb, ia juga menjelaskan tentang hubungan antara saraf dan nyeri otot yang menjadi dasar bagi perkembangan ilmu kedokteran.
Karya-karya Lain yang Berpengaruh
Selain Al-Qanun fil-Tibb, Ibnu Sina juga menulis banyak karya penting lainnya, antara lain:
1. Kitab al-Syifa (Buku Penyembuhan)
2. Mukhtasar al-Awshat (Ringkasan Tengah)
3. Al Mabda wal-Ma'ad (Masa Awal dan Masa Kembali)
4. Kitab al-Ma'ad (Buku Masa Kembali)
5. Al-Arsyad al-Kulliyah (Observasi Umum)
6. Mantiq al-Masyriqin (Logika Timur)
7. Kitab al-Qulanj (Buku tentang Kolik/Sakit Perut)
8. Al-Adawiyat al-Qalbiyah (Pengobatan Jantung)
9. Kitab al-Najat (Buku Doa)
Ibnu Sina meninggal pada bulan Juni 1037 dan dimakamkan di Hamadan, Iran. Makamnya kemudian direnovasi menjadi museum yang dilengkapi dengan perpustakaan yang menyimpan ribuan koleksi buku.
Warisan Ibnu Sina tetap hidup dan terus menjadi inspirasi bagi generasi-generasi ilmuwan di seluruh dunia. Hingga kini, karya-karyanya tetap digunakan untuk memperkaya ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang kedokteran dan filsafat.
(uc/a)
JAKARTA Di era digital saat ini, ponsel pintar bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menjadi pusat aktivitas finansial dan data priba
Sains & TeknologiJAKARTA Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sekaligusSekretaris Jenderal Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Abd
NasionalGARUT Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Nandi Juliawan, yang lebih dikenal dengan nama panggung Encuy Preman Pensiun, dite
PeristiwaJAKARTA Sosok ibu berjilbab pink yang menjadi ikon simbol tuntutan gerakan 178 dalam aksi demonstrasi Agustus 2025 akhirnya terungkap m
NasionalMEDAN Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melalui Program Studi Ilmu Falak dan Observatorium Ilmu Falak (OIF UMSU) akan mengg
PendidikanBANDA ACEH Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Banda Aceh menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke VI, Ahad (
PolitikTAKENGON Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Tengah menggelar kegiatan coffee morning bersama insan pers, K
NasionalTAPANULI TENGAH Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) menggela
NasionalBOGOR Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya hilirisasi sektor pertanian sebagai kunci peningkatan kesejah
Pertanian AgribisnisMEDAN Tepat 21 tahun yang lalu, Indonesia kehilangan salah satu pejuang hak asasi manusia terbaiknya, Munir Said Thalib, dalam sebuah tr
Sosok