BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025
Dari Desa Roncitan ke UIN Jakarta

Perjalanan Muhammad Padli Siregar Mewujudkan Impian Jadi Wartawan

Ronald Harahap - Minggu, 06 April 2025 21:01 WIB
1.563 view
Perjalanan Muhammad Padli Siregar Mewujudkan Impian Jadi Wartawan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MUHAMMAD Padli Siregar, anak keempat dari pasangan Hotma Lokot Siregar dan Rodia Siregar, yang merupakan petani sederhana asal Desa Roncitan, Kecamatan Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih cita-cita.

Meski tumbuh di tengah kondisi serba terbatas, Padli tak pernah berhenti mengejar impian untuk menjadi seorang wartawan.

Sejak kecil, Padli sudah memiliki cita-cita besar: bekerja di dunia penyiaran, menjadi bagian dari dunia jurnalistik yang ia saksikan lewat layar televisi. Mimpi itu semakin membara ketika ia sering menyaksikan berita dan program-program televisi, dan membayangkan suatu hari bisa tampil di sana.

Baca Juga:

"Saya sering menonton berita dan program televise. Lalu membayangkan diri saya suatu hari nanti bisa menjadi bagian dari itu," ungkap Padli, yang selalu terlihat bersemangat setiap kali membicarakan impiannya.

Namun, perjalanan Padli tidak mudah. Sebagai anak dari keluarga petani, ia harus berjuang keras. Terbatasnya fasilitas dan kurangnya kesempatan untuk mengikuti lomba jurnalistik atau pelatihan di daerahnya membuat Padli harus lebih kreatif. Ia mengaku belajar banyak melalui internet untuk mengasah kemampuan menulis dan jurnalistiknya.

Baca Juga:

"Saya tidak punya banyak prestasi di bidang jurnalistik karena memang tidak ada lomba atau pelatihan di sini. Tapi saya tidak menyerah. Saya terus belajar sendiri lewat internet," cerita Padli yang selalu berusaha meningkatkan diri meski harus menghadapai tantangan besar.

Usaha kerasnya akhirnya membuahkan hasil yang manis. Padli berhasil diterima di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Program studi yang diterimanya adalah Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sebuah prestasi yang membanggakan, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi orang tuanya dan sekolah tempat ia menimba ilmu.

Ketika pengumuman SNBP 2025 dirilis, Padli sempat merasa ragu. "Saya sempat berpikir, 'Apa mungkin ini salah?' Soalnya, saya tidak punya banyak bukti fisik seperti piagam juara. Ternyata, portofolio tulisan dan esai saya dinilai," ujarnya dengan senyuman lega.

Kabar bahagia ini disambut hangat oleh orang tuanya. Hotma Lokot Siregar, sang ayah, mengaku terharu dan bangga atas pencapaian anaknya. "Kami hanya petani biasa, tapi kami selalu bilang ke anak-anak bahwa pendidikan itu penting. Alhamdulillah, Padli membuktikan itu," katanya dengan suara bergetar penuh kebanggaan.

Rodia Siregar, ibu Padli, juga merasa bangga meski mereka tidak mampu memberikan fasilitas lengkap seperti anak-anak di kota. "Dia anak yang rajin. Meski kami tidak bisa memberikan fasilitas seperti anak-anak di kota, dia tidak pernah mengeluh," ungkapnya penuh haru.

Keberhasilan Padli juga mendapat apresiasi dari pihak sekolah. Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tapanuli Selatan, Juhan Siregar, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa pencapaian Padli menunjukkan bahwa siswa dari daerah juga mampu bersaing di tingkat nasional. "Kami di sini selalu mendorong siswa untuk berani bermimpi besar. Padli adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan doa tidak akan mengkhianati hasil," ujarnya dengan bangga.

Sementara itu, guru wali kelas Padli di kelas XII, Nurhayani Siregar, S.Pd., juga memuji dedikasi Padli dalam meningkatkan kemampuan literasinya. "Padli sering menulis di majalah dinding sekolah dan ikut pelatihan menulis online. Meski fasilitas terbatas, semangatnya luar biasa," kenangnya dengan senyum bangga.

Kini, Padli tengah mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan barunya sebagai mahasiswa di Jakarta. Meski sedikit gugup, semangatnya jauh lebih besar. "Ini kesempatan besar. Saya akan belajar sungguh-sungguh, mengambil banyak pengalaman, dan suatu hari nanti ingin bekerja di stasiun TV nasional," tekad Padli.

Padli juga memiliki pesan untuk teman-teman di daerah agar tidak pernah takut bermimpi besar. "Jangan biarkan keterbatasan menghentikan kita. Kalau ada kemauan, pasti ada jalan," ujarnya dengan keyakinan penuh.

Dengan kerja keras, semangat, dan tekad yang kuat, Padli menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, meskipun datang dari desa dengan segala keterbatasannya. Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang bermimpi besar, namun merasa terhalang oleh keadaan.*

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
beritaTerkait
Satgas Peduli Anak dan Perempuan Diresmikan, Langkah Serius Pemko Padangsidimpuan Tangani Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Pemprov Sumut Dukung Kerja Sama Strategis RI-Belanda di Bidang Pertanian dan Pengembangan Danau Toba
Geger! Oknum Kades di Toba Ditangkap Polisi, Diduga Jadi Bandar Sabu
Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Sumut Turun di Bawah Rp 3.300 per Kg
Presiden Prabowo Putuskan 4 Pulau Sengketa Masuk Wilayah Aceh Singkil
Prakiraan Cuaca Sumut Hari Ini, Selasa 17 Juni 2025: Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Wilayah
komentar
beritaTerbaru