
Awas! 5 Makanan Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak, Ini Kata Dokter
MEDAN Ginjal berperan vital dalam menyaring racun, menjaga keseimbangan cairan, dan mengatur tekanan darah. Namun, pola makan yang buruk
Kesehatan
JAKARTA –Nama Briptu Putri Sirty Cikita Sabunge, seorang polisi wanita (polwan) berusia 29 tahun, kini tengah menjadi sorotan publik setelah video yang menampilkan aksi kontroversialnya menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan Briptu Cikita menegur seorang pria yang sedang makan di sebuah warung, dan sejak itu, ia mendapat julukan “Duta Sopan Indonesia” dari netizen.
Dalam video yang beredar, Briptu Cikita terlihat menegur pria yang sedang makan dengan nada keras dan menanyakan, “Kalau diajak ngobrol tuh emang sopan ya sambil makan?” Aksi ini kemudian memicu reaksi beragam dari masyarakat. Sejumlah pihak menganggap tindakan tersebut kurang pantas, sementara yang lain merasa bahwa teguran itu diperlukan untuk menjaga ketertiban.
Profil dan Biodata Briptu Putri Cikita
Baca Juga:Nama Lengkap: Putri Sirty Cikita Sabunge, SH Usia: 29 tahun Tempat, Tanggal Lahir: Kotamabogu, Sulawesi Utara, 23 September 1995 Pangkat: Brigadir Polisi Satu (Briptu) Berdinas: Polda Metro Jaya Gaji: Rp 2.169.500 hingga Rp 3.565.200 Tunjangan: Sekitar Rp 2 juta Pendidikan: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Painan (2015) dan Universitas Azzahra (2016) Media Sosial: Instagram: @putrisirtycikita (155 ribu pengikut) TikTok: @putrisirtycikita_sabunge Karir Tambahan: Host program “The Police” di Trans 7 dan aktif di kanal YouTube NTMC Channel serta NTMC Podcast
Klarifikasi dan Permintaan Maaf
Setelah video viral tersebut, Briptu Putri Cikita menyampaikan permintaan maaf melalui akun TikTok-nya. Dalam video klarifikasinya, Cikita mengakui adanya kesalahan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Ia menjelaskan bahwa tindakan tersebut adalah bagian dari tugas patroli untuk menjaga ketertiban dan bukan dimaksudkan untuk mengganggu masyarakat.
Baca Juga:
“Manusia tidak ada yang sempurna dan tentunya manusia tempatnya salah dan dosa. Tolong stop hujat kami. Kami juga manusia biasa yang bisa saja melakukan kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja,” ungkap Briptu Cikita dalam klarifikasinya.
Dia juga menambahkan bahwa video tersebut merupakan cuplikan dari situasi yang lebih besar, dan mengimbau publik untuk menghentikan hujatan yang berlebihan.
Klarifikasi Pihak Kepolisian
Divisi Humas Polri dan National Traffic Management Center (NTMC) juga memberikan penjelasan terkait video tersebut. NTMC menyebutkan bahwa video tersebut adalah cuplikan dari acara televisi “The Police” yang dirilis pada 22 Agustus 2024. Menurut NTMC, anggota kepolisian termasuk Briptu Cikita melakukan teguran kepada lima orang yang sedang mengonsumsi minuman keras di lokasi tersebut. Salah satu individu tidak mengindahkan teguran dan malah menunjukkan sikap kurang hormat, sehingga petugas memberikan teguran lisan.
Sementara itu, Divisi Humas Polri menegaskan bahwa upaya tersebut adalah bagian dari pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Mereka menekankan bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk menjaga situasi tetap aman dan terkendali.
Tanggapan Kompolnas
Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim, memberikan komentar terkait kejadian ini. Ia menilai bahwa meskipun ada alasan dalam tindakan tersebut, pendekatan yang digunakan oleh anggota kepolisian, termasuk Briptu Cikita, kurang tepat. “Komunikasi kurang patut. Seolah ada seseorang yang sedang makan diinterogasi seperti itu,” ujar Yusuf saat dihubungi. Ia juga menyarankan agar Polri memberikan penjelasan yang lebih jelas mengenai situasi lengkap yang terjadi.
Komisioner Kompolnas lainnya, Poengky Indarti, menyatakan kekhawatirannya terhadap pendekatan yang terlalu kaku dan tidak humanis dalam menangani masyarakat. Ia menyarankan agar polisi lebih memperhatikan cara mereka berinteraksi dengan warga, termasuk memperkenalkan diri dan menunjukkan sikap yang lebih sopan dan bersahabat.
Kontroversi seputar Briptu Putri Cikita menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam menjaga ketertiban sambil tetap menghormati hak dan privasi masyarakat. Meskipun Briptu Cikita telah menyampaikan permintaan maaf dan pihak kepolisian telah memberikan klarifikasi, situasi ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana komunikasi dan pendekatan polisi dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan masyarakat.
Video tersebut, yang telah ditonton oleh jutaan orang, mencerminkan pergeseran dalam bagaimana tindakan aparat penegak hukum diperhatikan dan dikritisi oleh publik di era media sosial ini.
(N/014)
MEDAN Ginjal berperan vital dalam menyaring racun, menjaga keseimbangan cairan, dan mengatur tekanan darah. Namun, pola makan yang buruk
KesehatanSIDOARJO Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan suntikan semangat langsung kepada para pemain Timnas Indonesia U23 jelang laga krusi
OlahragaJAKARTA Di era digital saat ini, ponsel pintar bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menjadi pusat aktivitas finansial dan data priba
Sains & TeknologiJAKARTA Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sekaligusSekretaris Jenderal Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Abd
NasionalGARUT Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Nandi Juliawan, yang lebih dikenal dengan nama panggung Encuy Preman Pensiun, dite
PeristiwaJAKARTA Sosok ibu berjilbab pink yang menjadi ikon simbol tuntutan gerakan 178 dalam aksi demonstrasi Agustus 2025 akhirnya terungkap m
NasionalMEDAN Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melalui Program Studi Ilmu Falak dan Observatorium Ilmu Falak (OIF UMSU) akan mengg
PendidikanBANDA ACEH Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Banda Aceh menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke VI, Ahad (
PolitikTAKENGON Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Tengah menggelar kegiatan coffee morning bersama insan pers, K
NasionalTAPANULI TENGAH Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) menggela
Nasional