BREAKING NEWS
Rabu, 05 November 2025

Kurikulum Merdeka Hapus Jurusan IPA-IPS-Bahasa, Bagaimana Tes Masuk PTN-nya?

BITVonline.com - Kamis, 18 Juli 2024 05:02 WIB
Kurikulum Merdeka Hapus Jurusan IPA-IPS-Bahasa, Bagaimana Tes Masuk PTN-nya?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMUT -Dalam upaya menyesuaikan diri dengan implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menghapus penjurusan tradisional seperti IPA, IPS, dan Bahasa, Polda Sumatera Utara (Sumut) melakukan perubahan besar dalam sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Keputusan ini mempengaruhi jalur masuk yang selama ini dikenal sebagai Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), serta seleksi mandiri oleh masing-masing PTN.

Penghapusan Penjurusan dalam SMA

Kurikulum Merdeka yang diterapkan pada tahun ajaran 2024/2025 menghapus sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka tanpa dibatasi oleh kategori penjurusan tradisional.

Perubahan dalam Seleksi Masuk PTN

Dampak langsung dari penghapusan penjurusan ini terlihat pada transformasi sistem seleksi masuk PTN. Sebelumnya, tes masuk PTN biasanya berbasis kategori jurusan seperti IPA, IPS, bahkan IPC. Namun, dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada literasi, numerasi, dan potensi akademik, pola seleksi masuk PTN pun mengalami perubahan signifikan.

1. SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi)

SNBP yang dikenal sebagai jalur masuk PTN berdasarkan prestasi tidak lagi memerlukan tes tertulis. Para peserta seleksi akan dinilai berdasarkan nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran dengan bobot minimal 50 persen, serta komponen penggali minat dan bakat maksimal 50 persen. Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong siswa untuk belajar secara holistik dan menyeluruh.

2. SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes)

SNBT, yang sebelumnya menggunakan tes potensi akademik (TPA) dan tes potensi skolastik (TPS), kini mengalami perubahan signifikan. SNBT hanya akan menguji potensi skolastik melalui tes potensi kognitif, penalaran matematika, serta literasi bahasa Inggris dan Indonesia. Perubahan ini didasarkan pada keinginan untuk mengurangi kecenderungan siswa hanya menghafal, serta meminimalisir tekanan terhadap siswa dan orang tua terkait bimbingan belajar yang bersifat komersial.

3. Seleksi Mandiri

Seleksi masuk PTN lewat jalur mandiri sebelumnya sering kali berbeda-beda antar PTN. Dengan perubahan ketentuan, PTN diwajibkan untuk lebih transparan dalam proses seleksi mandiri. Mereka harus mengumumkan secara jelas kuota jumlah calon mahasiswa per program studi, metode penilaian, serta besaran biaya yang dibebankan kepada mahasiswa yang lulus seleksi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keadilan serta akuntabilitas proses seleksi masuk PTN.

Penyesuaian Terhadap Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka yang diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih adil dan merata bagi setiap siswa dalam mengejar pendidikan tinggi. Transformasi dalam sistem seleksi masuk PTN menjadi refleksi dari semangat untuk mendorong potensi siswa secara lebih luas, bukan hanya pada keahlian spesifik tertentu.

Kesimpulan

Dengan penghapusan penjurusan dan perubahan dalam sistem seleksi masuk PTN, Indonesia mengambil langkah signifikan menuju pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis potensi individu. Langkah ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam penerimaan mahasiswa di PTN, serta menciptakan kesetaraan akses terhadap pendidikan tinggi bagi semua lapisan masyarakat.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru