BREAKING NEWS
Rabu, 10 September 2025

Siswi SMP Loncat dari Lantai 3, KPAI Pastikan Pemulihan Korban

BITVonline.com - Selasa, 21 Mei 2024 10:10 WIB
Siswi SMP Loncat dari Lantai 3, KPAI Pastikan Pemulihan Korban
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Sebuah insiden dramatis terjadi di SMPN 73 Tebet, Jakarta Selatan, ketika G (13), seorang siswi kelas VII, loncat dari lantai tiga sekolahnya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan kondisi korban dan langkah-langkah yang diambil untuk memastikan pemulihannya.

Menurut Komisioner KPAI, Aris Adi Leksono, korban telah pulang dari rumah sakit dan kini sedang dalam tahap pemulihan di rumahnya dengan pendampingan orang tua. Aris menegaskan bahwa KPAI akan terus mengawasi proses pemulihan korban, memastikan bahwa pendampingan psikologis yang tepat diberikan.

“Pendampingan psikologis perlu dilakukan agar korban mendapatkan penanganan maksimal baik dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan, maupun layanan pemerintah daerah yang menyangkut perlindungan anak,” jelas Aris.

Baca Juga:

Salah satu fokus pendampingan adalah untuk memotivasi korban agar kembali bersekolah dan tidak merasa terabaikan. Aris menegaskan bahwa proses pemulihan korban harus memperhatikan aspek psikologis dan motivasi siswa.

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Senin (20/5) siang selama jam istirahat. Korban mengalami luka di bagian kepala, kaki, dan tangan akibat loncat dari ketinggian tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, mengungkapkan bahwa alasan korban melompat karena merasa dijauhi oleh teman-temannya.

Baca Juga:

Meskipun demikian, polisi masih menyelidiki kasus ini untuk memastikan tidak ada motif lain yang mendorong korban untuk melompat. KPAI bersama pihak terkait terus melakukan upaya pemulihan dan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Analisis dan Implikasi

Insiden ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan mental dan emosional siswa di lingkungan sekolah. Peran KPAI dan lembaga perlindungan anak lainnya menjadi krusial dalam memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang tepat. Selain itu, penting bagi sekolah dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran akan isu kesehatan mental di kalangan pelajar dan mengambil langkah-langkah preventif yang sesuai.

(N/014)

0 komentar
Tags
beritaTerkait
Tutup Tugas Penyelenggaraan Haji, Kemenag Catat Indeks Kepuasan 88,46: Sangat Memuaskan
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Buka Suara soal Kontroversi Putranya: “Anak Kecil yang Tidak Tahu Apa-Apa”
Gubernur Sumut Bobby Nasution: 17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Pembelajaran Serius untuk Semua Pemda
Bos BTS Bang Si Hyuk Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Manipulasi IPO HYBE?
Polres Madina Rekonstruksi Pembunuhan Diva Febriani, 25 Adegan Diperagakan
Cegah Tawuran, Pemkot Medan Gencarkan Patroli Malam di Medan Belawan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru