
Kades Sawer di Diskotek, Gubernur Jabar Ancam Tunda Bantuan Dana Desa!
CIREBON Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengecam keras aksi Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Casmari, yang vi
Pemerintahan
BITVONLINE.COM -Di tengah sorotan terhadap era kepemimpinan Soeharto, prestasi swasembada pangan tetap menjadi salah satu pencapaian yang dikenang. Era Orde Baru tidak hanya meninggalkan jejak dalam sejarah Indonesia, tetapi juga memberikan inspirasi bagi negara lain, khususnya dalam kebijakan pertanian.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa India, salah satu negara terkemuka dalam ekspor beras, mengadopsi strategi pertanian yang mirip dengan cara yang ditempuh Indonesia pada masa Orde Baru. Namun, apa rahasia di balik kesuksesan India yang menggunakan strategi yang ‘tak asing’ ini?
Koperasi vs. Konglomerasi: Pilihan India dalam PertanianSalah satu aspek kunci dari keberhasilan India dalam mengelola pertanian adalah penggunaan koperasi sebagai landasan utama dalam sektor tersebut. Berbeda dengan konglomerasi yang dominan di sektor pertanian Indonesia, India memilih jalur koperasi untuk mengelola pertanian.
Baca Juga:
Menteri Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa India mengandalkan koperasi untuk mendukung kegiatan pertanian, termasuk dalam produksi pupuk. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang cenderung mengandalkan konglomerasi dalam berbagai aspek pertanian. Pupuk, sebagai salah satu komponen penting dalam pertanian, diproduksi oleh koperasi-koperasi di India, didukung dengan penelitian dari pemerintah.
Revolusi Pangan Era Soeharto: Fondasi Swasembada PanganPrestasi India dalam sektor pertanian mengingatkan pada era Soeharto di Indonesia, di mana revolusi pangan menjadi fokus utama pembangunan. Soeharto, sejak awal masa pemerintahannya pada tahun 1966, memprioritaskan sektor agraria dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung revolusi pangan.
Baca Juga:
Investasi besar-besaran dilakukan dalam infrastruktur pertanian, termasuk pembangunan waduk, bendungan, dan sistem irigasi. Swasembada pangan menjadi salah satu target utama dalam rencana pembangunan nasional, dengan fokus pada peningkatan produksi beras.
Keberhasilan dan Tantangan Kebijakan Pangan SoehartoProgram ketahanan pangan era Soeharto tidak hanya berhasil meningkatkan produksi pangan di Indonesia, tetapi juga memobilisasi masyarakat, terutama petani, untuk bersama-sama mencapai target tersebut. Namun, meskipun berhasil mencapai swasembada beras pada tahun 1984, masih ada tantangan yang belum teratasi sepenuhnya.
Harga beras yang terus melonjak, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu seperti El Nino, menunjukkan bahwa tantangan dalam mencapai kedaulatan pangan masih ada. Di tengah kondisi tersebut, pemerintah Indonesia harus mempertimbangkan impor beras sebagai salah satu strategi untuk menstabilkan harga dan pasokan beras di dalam negeri.
Kesimpulan: Mengingat Kembali Pencapaian dan Tantangan Pertanian IndonesiaPrestasi swasembada pangan era Soeharto menjadi inspirasi bagi banyak negara, termasuk India, dalam mengelola sektor pertanian. Meskipun telah mencapai banyak pencapaian, tantangan dalam mencapai kedaulatan pangan tetap ada, dan memerlukan strategi yang komprehensif dan kolaboratif dari pemerintah dan masyarakat.
Dengan mengingat kembali prestasi dan tantangan dalam sektor pertanian, Indonesia dapat terus mengembangkan kebijakan dan program yang memperkuat ketahanan pangan serta mendukung kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan secara keseluruhan.
(N/014)
CIREBON Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengecam keras aksi Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Casmari, yang vi
PemerintahanJAKARTA Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa susu merupakan bagian penting dari program pangan nasional. D
Pertanian AgribisnisBANDA ACEH Anggota Komisi III DPR Aceh dari Partai Aceh, Hj Salmawati SE MM, atau akrab disapa Bunda Salma, angkat bicara terkait sengket
NasionalJAKARTA Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menyatakan bahwa serangan militer Israel ke Iran merupakan bentuk manuver politik putus asa da
NasionalJAKARTA Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras serangan militer yang dilancarkan Israel ke ibu kota Iran, Teheran, pada Jumat (13/
NasionalMADRID Klub raksasa La Liga, Atletico Madrid, dikabarkan tengah membidik bek kiri andalan Liverpool, Andy Robertson, sebagai salah satu
OlahragaJAKARTA Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan kinerja sektor ritel pada Mei 2025. Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE), In
EkonomiJAKARTA Harga emas batangan kembali menunjukkan tren kenaikan signifikan dalam lima hari terakhir. Berdasarkan data resmi dari laman Peg
EkonomiOlehAhmad Humam HamidPADA pagi 1 Juni 2025 di Cibubur, pendirian Sumitro Djojohadikusumo Institute diumumkan dalam suasana yang nyaris sere
OpiniMEDAN Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan cinta antara dua insan, tetapi juga merupakan ibadah yang memiliki rukun dan syarat sa
Agama