BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

Konflik Menantu dan Mertua, Psikolog Ungkap Peran Suami Sebagai Penengah

BITVonline.com - Kamis, 02 Januari 2025 10:56 WIB
171 view
Konflik Menantu dan Mertua, Psikolog Ungkap Peran Suami Sebagai Penengah
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Konflik antara menantu dan mertua sering kali menjadi tantangan besar dalam kehidupan rumah tangga, terutama bagi pasangan yang tinggal bersama orangtua. Psikolog Yohana Domikus menegaskan bahwa peran suami sangat penting sebagai penengah untuk menjaga keharmonisan keluarga. Menurut Yohana, konflik antara menantu dan mertua seringkali disebabkan oleh perbedaan nilai, kebiasaan, atau pola komunikasi yang kurang dipahami oleh kedua belah pihak. Ketika komunikasi tidak berjalan baik, masalah kecil bisa berkembang menjadi konflik besar. “Sebagai contoh, mertua mungkin mengomentari kebiasaan menantu yang dianggap kurang sesuai, sementara menantu merasa sensitif terhadap komentar tersebut,” ujarnya. Dalam situasi seperti ini, mediasi dari suami atau anak laki-laki sang mertua sangat dibutuhkan untuk meredakan ketegangan. “Jika tidak ada mediasi dari suami, konflik bisa semakin parah,” tambah Yohana.

Menjadi penengah antara istri dan ibu bukanlah tugas yang mudah bagi suami. Seringkali, suami merasa berada di posisi terjepit karena harus mendukung istrinya tanpa mengabaikan perasaan ibunya. Namun, menurut Yohana, komunikasi yang baik dan empati adalah kunci untuk mengelola konflik dengan bijaksana. “Suami perlu menunjukkan dukungan penuh kepada istrinya, agar istri merasa dimotivasi dan didukung. Di sisi lain, suami juga harus berbicara dengan ibunya untuk memberikan pemahaman tentang situasi yang ada,” jelasnya. Yohana juga menambahkan, untuk meminimalkan konflik yang terjadi, salah satu cara yang efektif adalah dengan tinggal terpisah. Dengan ruang yang jelas, pasangan suami istri dapat membangun rumah tangga yang lebih mandiri tanpa adanya intervensi berlebihan dari orangtua.

Namun, jika pasangan terpaksa tinggal bersama orangtua, penting untuk menetapkan aturan dan membangun komunikasi yang sehat. Untuk mengatasi konflik antara menantu dan mertua, Yohana menyarankan beberapa langkah praktis:

Baca Juga:

Bangun komunikasi terbuka: Semua pihak harus bersedia mendengar dan memahami sudut pandang masing-masing.

Tetapkan batasan yang sehat: Jelaskan batasan peran dalam rumah tangga agar tidak ada pihak yang merasa dilangkahi.

Baca Juga:

Fokus pada solusi: Alihkan perhatian pada cara memperbaiki hubungan, daripada mencari siapa yang salah.

Prioritaskan rumah tangga: Jika konflik tetap berlanjut, pasangan suami istri harus mengambil langkah tegas untuk melindungi keharmonisan rumah tangga.

Dengan pendekatan yang tepat, hubungan antara menantu dan mertua bisa diperbaiki secara perlahan, dan keharmonisan keluarga dapat terjaga dengan baik.

(CHRISTIE)

Tags
beritaTerkait
Cak Imin Kenakan Wastra Nusantara di Dusun Bambu: “Bangga Buatan Anak Negeri”
Babak 8 Besar MSJC Sumut Berkah 2025 Dimulai, Persaingan Kian Sengit Menuju Final
Pendaki Asal Brasil Terjatuh ke Danau Segara Anak, Tim SAR Kerahkan Operasi Pencarian Ekstra Ketat
Polsek Sungai Gelam Bekuk Pencuri Kabel PLN di Muaro Jambi, Barang Bukti 140 Meter Kabel Diamankan
Spesialis Curanmor Antar Kabupaten Ditembak, Polsek Medan Tembung Berhasil Ungkap 6 TKP
Polda Sumut Pastikan Pesawat Saudia Airlines SV-5688 Aman dari Ancaman Bom
komentar
beritaTerbaru