BREAKING NEWS
Minggu, 17 Agustus 2025

Konflik Menantu dan Mertua, Psikolog Ungkap Peran Suami Sebagai Penengah

BITVonline.com - Kamis, 02 Januari 2025 10:56 WIB
Konflik Menantu dan Mertua, Psikolog Ungkap Peran Suami Sebagai Penengah
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Konflik antara menantu dan mertua sering kali menjadi tantangan besar dalam kehidupan rumah tangga, terutama bagi pasangan yang tinggal bersama orangtua. Psikolog Yohana Domikus menegaskan bahwa peran suami sangat penting sebagai penengah untuk menjaga keharmonisan keluarga. Menurut Yohana, konflik antara menantu dan mertua seringkali disebabkan oleh perbedaan nilai, kebiasaan, atau pola komunikasi yang kurang dipahami oleh kedua belah pihak. Ketika komunikasi tidak berjalan baik, masalah kecil bisa berkembang menjadi konflik besar. “Sebagai contoh, mertua mungkin mengomentari kebiasaan menantu yang dianggap kurang sesuai, sementara menantu merasa sensitif terhadap komentar tersebut,” ujarnya. Dalam situasi seperti ini, mediasi dari suami atau anak laki-laki sang mertua sangat dibutuhkan untuk meredakan ketegangan. “Jika tidak ada mediasi dari suami, konflik bisa semakin parah,” tambah Yohana.

Menjadi penengah antara istri dan ibu bukanlah tugas yang mudah bagi suami. Seringkali, suami merasa berada di posisi terjepit karena harus mendukung istrinya tanpa mengabaikan perasaan ibunya. Namun, menurut Yohana, komunikasi yang baik dan empati adalah kunci untuk mengelola konflik dengan bijaksana. “Suami perlu menunjukkan dukungan penuh kepada istrinya, agar istri merasa dimotivasi dan didukung. Di sisi lain, suami juga harus berbicara dengan ibunya untuk memberikan pemahaman tentang situasi yang ada,” jelasnya. Yohana juga menambahkan, untuk meminimalkan konflik yang terjadi, salah satu cara yang efektif adalah dengan tinggal terpisah. Dengan ruang yang jelas, pasangan suami istri dapat membangun rumah tangga yang lebih mandiri tanpa adanya intervensi berlebihan dari orangtua.

Namun, jika pasangan terpaksa tinggal bersama orangtua, penting untuk menetapkan aturan dan membangun komunikasi yang sehat. Untuk mengatasi konflik antara menantu dan mertua, Yohana menyarankan beberapa langkah praktis:

Baca Juga:

Bangun komunikasi terbuka: Semua pihak harus bersedia mendengar dan memahami sudut pandang masing-masing.

Tetapkan batasan yang sehat: Jelaskan batasan peran dalam rumah tangga agar tidak ada pihak yang merasa dilangkahi.

Baca Juga:

Fokus pada solusi: Alihkan perhatian pada cara memperbaiki hubungan, daripada mencari siapa yang salah.

Prioritaskan rumah tangga: Jika konflik tetap berlanjut, pasangan suami istri harus mengambil langkah tegas untuk melindungi keharmonisan rumah tangga.

Dengan pendekatan yang tepat, hubungan antara menantu dan mertua bisa diperbaiki secara perlahan, dan keharmonisan keluarga dapat terjaga dengan baik.

(CHRISTIE)

Tags
beritaTerkait
Rayakan HUT RI ke-80, Klaim Saldo DANA Gratis Rp241.000 dengan Cara Mudah!
Upacara HUT RI ke-80 di Polsek Denpasar Timur: Forkopimcam, Pelajar dan Warga Disabilitas Bersatu Memperingati Kemerdekaan
Walikota Denpasar Hadiri Upacara Mlaspas dan Piodalan di Banjar Batanbuah, Sinergi TNI-Polri Jaga Keamanan dan Kelancaran Acara Adat
Kapolres Jembrana Hadiri Upacara Pemberian Remisi HUT ke-80 RI di Rutan Kelas IIB Negara, Ajak Warga Binaan Jadi Lebih Baik
Polda Bali Teguhkan Komitmen ‘Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju’ dalam Upacara HUT RI ke-80
Semangat Nasionalisme, Pangdam IX/Udayana Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Renon
komentar
beritaTerbaru