BREAKING NEWS
Sabtu, 06 September 2025

Ribuan Umat Hindu Banyuwangi Gelar Pawai Budaya Sambut Hari Raya Nyepi

Adelia Syafitri - Sabtu, 22 Maret 2025 20:36 WIB
Ribuan Umat Hindu Banyuwangi Gelar Pawai Budaya Sambut Hari Raya Nyepi
Pawai budaya ogoh-ogoh sambut Hari Raya Nyepi umat Hindu di Banyuwangi, Jawa Timur. Sabtu (22/3/2025).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANYUWANGI -Ribuan umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar pawai budaya dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, Sabtu (22/3).

Acara ini berlangsung meriah di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karetan, Kecamatan Purwoharjo, dengan menampilkan puluhan ogoh-ogoh beraneka rupa dan ukuran.

Baca Juga:

Patung ogoh-ogoh yang diarak oleh pemuda Hindu dari berbagai Sekaa Teruna Teruni (STT) di Banyuwangi melambangkan Bhuta Kala atau sifat-sifat negatif dalam diri manusia dan alam semesta.

Setelah diarak, ogoh-ogoh tersebut akan dibakar sebagai simbol pembersihan diri dan alam semesta menjelang Hari Raya Nyepi.

Baca Juga:

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menyampaikan bahwa pawai ogoh-ogoh bukan hanya atraksi budaya, tetapi juga mencerminkan kekayaan tradisi serta semangat toleransi yang hidup di Banyuwangi.

"Pawai ini adalah aset berharga yang harus kita jaga bersama. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan terus mendukung kegiatan keagamaan dan kebudayaan demi merawat kebhinnekaan dan memperkuat persatuan," ujar Mujiono.

Meskipun pawai berlangsung bersamaan dengan bulan Ramadan, Mujiono menegaskan bahwa toleransi antarumat beragama tetap terjaga.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Banyuwangi saling menghormati satu sama lain," tambahnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Sardiyanto, mengatakan bahwa pawai budaya ini diikuti oleh sekitar tiga ribu umat Hindu dari Kecamatan Purwoharjo, Bangorejo, serta umat Hindu dari Kampung Bali, Patoman.

"Ogoh-ogoh adalah simbol energi negatif yang perlu dinetralisir sebelum memasuki kesucian Hari Raya Nyepi dengan Catur Brata Penyepian," jelasnya.

Beragam kreasi ogoh-ogoh yang ditampilkan mulai dari raksasa menyeramkan hingga figur-figur mitologis lainnya.

Suasana semakin semarak dengan iringan gamelan Bali yang mengiringi jalannya pawai.

(at/a)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Jembatan Menuju Wihara Mahakaruna Diresmikan, Wagub Sumut: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Uskup Agung dan Menteri Australia Anne Aly Tekankan Harmoni Antarumat Beragama di Jakarta
Menag Sesalkan Pembubaran Rumah Doa di Padang: Semoga Jadi yang Terakhir
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Dalam Keadaan Terbalik, Basarnas: Kemungkinan Korban Terjebak
Korban ke-48 Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan di Perairan Jembrana
Wapres Gibran Rakabuming Raka Akan Tinjau Penanganan Tragedi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Banyuwangi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru