BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Umat Hindu Semarang Laksanakan Ibadah Tawur Kesanga Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947

- Jumat, 28 Maret 2025 23:20 WIB
322 view
Umat Hindu Semarang Laksanakan Ibadah Tawur Kesanga Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947
Umat Hindu Semarang Laksanakan Ibadah Tawur Kesanga Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SEMARANG - Meskipun hujan deras mengguyur Kota Semarang sejak siang hari, ratusan umat Hindu tetap melaksanakan ibadah Tawur Kesanga di Pura Giri Nata pada Jumat (28/3/2025) malam dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.

Menurut pantauan Kompas.com, setelah hujan sedikit mereda, puluhan umat Hindu mulai berdatangan ke pura pada pukul 16.30 WIB untuk mengikuti upacara Tawur Kesanga, mengenakan baju adat putih lengkap dengan udeng di kepala bagi pria.

Ketua PHDI Kota Semarang, Nengah Wirta Dharma Yana, menjelaskan bahwa Tawur Kesanga merupakan bentuk ungkapan syukur dan penghormatan umat Hindu terhadap alam semesta serta Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga:

Upacara ini merupakan cara umat Hindu untuk "membayar" kepada alam semesta atas segala pemberian yang diterima, baik itu makanan, pakaian, maupun kehidupan.

Baca Juga:

Setelah upacara Tawur Kesanga, umat Hindu berkeliling mengitari sesajen dan menggenggam dupa, yang melambangkan penghormatan terhadap alam semesta.

Wirta juga menyebutkan bahwa Hari Raya Nyepi kali ini dimulai dengan prosesi Melasti pada pagi hari di Pantai Marina, yang memiliki makna penyucian diri sebelum menjalani catur brata penyepian, yakni empat pengekangan: amati geni (tidak marah), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Tema Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 adalah "Manawa Sewa Madawa Sewa," yang mengajarkan pentingnya pelayanan kepada sesama manusia, yang sejatinya juga pelayanan kepada Ida Sang Hyang Widhi.

Tema ini sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana, yang menekankan pentingnya hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama umat manusia, dan alam semesta.

Hari Raya Nyepi di Bali dan Semarang juga dirayakan dengan suasana yang sangat tenang, di mana semua aktivitas dihentikan, termasuk penerbangan dan kegiatan pelabuhan, serta masyarakat yang merenung dalam keheningan.

Editor
:
Tags
komentar
beritaTerbaru