
Gaji Anggota DPR RI Dikabarkan Capai Rp 100 Juta per Bulan, Ketua DPR Puan Maharani Beri Klarifikasi
JAKARTA Isu kenaikan gaji anggota DPR RI menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa waktu terakhir, kabar viral menyebutkan bah
Nasional
JAKARTA – Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Nasaruddin Umar mendesak Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk meninjau kembali kebijakan pemangkasan jumlah petugas haji asal Indonesia hingga 50 persen. Kebijakan ini dinilai akan mempersulit penyelenggaraan ibadah haji bagi jemaah Indonesia, terutama bagi mereka yang mayoritas berusia lanjut.
Nasaruddin menyampaikan hal ini dalam pertemuannya dengan Menteri Haji Arab Saudi pada kunjungan ke Arab Saudi beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Nasaruddin menyampaikan permohonan agar kebijakan yang membatasi jumlah petugas haji Indonesia dapat dipertimbangkan kembali. “Saya datang khusus kemarin (saat kunjungan ke Arab Saudi), ketemu dengan Menteri Haji, mohon ditinjau kembali, karena daftar tunggu kami 48 tahun,” kata Nasaruddin dalam wawancara di Sahid Hotel, Jakarta, Selasa (17/12/2024).Nasaruddin menjelaskan bahwa mayoritas jemaah haji Indonesia pada musim haji mendatang diperkirakan terdiri dari usia lanjut, sehingga memerlukan pendampingan khusus selama proses ibadah haji. “Berarti rata-rata nanti jemaah haji itu sudah tua-tua, perlu pendamping,” lanjutnya.
Keberadaan petugas haji asal Indonesia, menurut Nasaruddin, sangat krusial untuk kelancaran penyelenggaraan haji. Petugas haji yang berasal dari Indonesia dinilai lebih mampu berkomunikasi dengan jemaah haji Indonesia, yang sebagian besar tidak fasih berbahasa Arab, serta dapat membantu dalam mengatasi kondisi kesehatan jemaah yang kerap menjadi kendala, terutama bagi jemaah lansia. “Kalau pendampingnya dari Indonesia, kan tahu bahasa Indonesia dan tahu penyakit yang dibimbing,” ungkapnya.Menurut Nasaruddin, kebijakan pemangkasan petugas haji Indonesia akan menciptakan kesulitan baru. Pasalnya, petugas haji asal Arab Saudi memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa Indonesia dan belum tentu dapat memenuhi kebutuhan jemaah haji asal Indonesia yang memiliki berbagai keperluan kesehatan. “Akan ada problematik ketika jumlah jemaah haji yang sangat besar harus diurus sepenuhnya oleh petugas asal Arab Saudi,” tuturnya.Pada musim haji tahun ini, jatah petugas haji Indonesia yang normalnya mencapai 2.200 orang, diperkirakan akan berkurang menjadi hanya 1.100 orang akibat kebijakan tersebut. Nasaruddin menyebutkan, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi diperkirakan akan mencapai sekitar 221.000 orang, sehingga jumlah petugas yang tersisa dipandang tidak cukup untuk mendampingi seluruh jemaah dengan optimal. (JOHANSIRAIT)
Baca Juga:
JAKARTA Isu kenaikan gaji anggota DPR RI menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa waktu terakhir, kabar viral menyebutkan bah
NasionalJAKARTA Terpidana kasus penyerangan disertai pembunuhan, John Kei, mendapatkan remisi selama 7 bulan dalam rangka memperingati Hari Ulang
Hukum dan KriminalMuaro Jambi Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Republik Indonesia di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, be
NasionalPercut Sei Tuan Pemerintahan Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, kembali menjadi sorotan. Warga menilai peng
NasionalJAKARTA Kenaikan drastis tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah daerah menjadi sorotan publik. Di Pati, Jawa Tengah, tarif PBB se
EkonomiJAKARTA Fenomena Saldo DANA Kaget Gratis 2025 tengah jadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Banyak pengguna mengaku mendapatkan sa
EkonomiBlora, Jawa Tengah Polres Blora akan segera menertibkan aktivitas pertambangan minyak ilegal yang masih beroperasi di wilayah Kabupaten
PeristiwaMEDAN (BITV) Ketika berbicara tentang musik Minangkabau, hampir semua orang akan langsung teringat pada Kampuang Nan Jauh di Mato, lagu
Seni dan BudayaJAKARTA Harga emas dunia kembali menguat setelah sempat merosot ke level terendah dalam dua pekan terakhir. Penguatan ini didorong oleh pe
EkonomiJAKARTA Momen sakral kembali menggema di Istana Merdeka saat Presiden Prabowo Subianto membacakan ulang Teks Proklamasi Kemerdekaan Repu
Nasional