BREAKING NEWS
Minggu, 22 Juni 2025

Haedar Nashir Kritik Fenomena Agama Sebagai Hiburan yang Disukai Masyarakat

BITVonline.com - Senin, 09 Desember 2024 11:32 WIB
122 view
Haedar Nashir Kritik Fenomena Agama Sebagai Hiburan yang Disukai Masyarakat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SURABAYA — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengkritisi fenomena agama yang kini seringkali disajikan sebagai hiburan, meskipun banyak disukai oleh masyarakat. Dalam sambutannya pada acara pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) 2024-2028, Mundakir, Haedar menilai bahwa agama saat ini banyak diperlakukan sebagai sumber hiburan daripada sebagai upaya membangun karakter dan ilmu pengetahuan yang mendalam.”Agama sekarang kan jadi entertainment, iya, tapi masyarakat kita juga suka yang gitu, susah kan,” ujar Haedar Nashir saat memberi sambutan di Gedung At Taawun Tower, Surabaya, Senin (9/12/2024). Haedar menyoroti bahwa meskipun agama seharusnya menjadi panduan hidup yang serius dan mendalam, kenyataannya banyak orang lebih tertarik pada ceramah atau kajian yang cenderung ringan dan menghibur. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan besar bagi proses pembelajaran agama yang sesungguhnya.Dalam kesempatan tersebut, Haedar juga menyampaikan kritik terhadap perilaku sebagian masyarakat yang lebih tertarik pada ceramah yang ringan dan bercanda, ketimbang kajian yang lebih substansial dan berbobot. “Menjadi amar ma’ruf nahi munkar itu harus dilakukan dengan pendekatan yang multi aspek. Kita mengajak orang untuk melakukan kebaikan, tetapi perilaku kita sendiri tidak mencerminkan itu. Akhirnya, kita jatuh di hadapan publik,” ujarnya.

Haedar Nashir menegaskan bahwa tantangan besar dalam dakwah agama adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara humor dan keseriusan dalam menyampaikan pesan moral. Ia mengingatkan bahwa meskipun ceramah yang ringan dan penuh canda mungkin lebih disukai, seharusnya esensi dari dakwah tetap harus berbicara tentang keilmuan dan kebenaran. “Masyarakat senangnya yang guyonan gitu kan, maka nggak maju-maju kita, karena sukanya yang guyonan. Serius iya, tapi jangan guyon terus,” tegasnya.Selain itu, Haedar juga mengingatkan pentingnya penyampaian ilmu agama yang berbobot, seperti yang dilakukan oleh ulama-ulama besar, namun sering kali diabaikan oleh masyarakat yang lebih suka ceramah dengan gaya santai dan penuh tawa. Ia mencontohkan, “Coba kalau Pak Syafiq (Mughni) dakwah, pidato enggak di-denger padahal isinya ‘daging’ semua,” kata Haedar. Hal ini menggambarkan bahwa meskipun materi dakwah tersebut sangat bermakna dan penting, banyak orang yang lebih tertarik pada ceramah yang hanya menghibur.Ke depan, Haedar berharap ada kesadaran kolektif di masyarakat untuk kembali mengedepankan ilmu dan pemahaman agama yang mendalam, serta menjaga keseimbangan dalam menyampaikan pesan-pesan moral. (JOHANSIRAIT)

Baca Juga:
Tags
beritaTerkait
Cak Imin Kenakan Wastra Nusantara di Dusun Bambu: “Bangga Buatan Anak Negeri”
Babak 8 Besar MSJC Sumut Berkah 2025 Dimulai, Persaingan Kian Sengit Menuju Final
Pendaki Asal Brasil Terjatuh ke Danau Segara Anak, Tim SAR Kerahkan Operasi Pencarian Ekstra Ketat
Polsek Sungai Gelam Bekuk Pencuri Kabel PLN di Muaro Jambi, Barang Bukti 140 Meter Kabel Diamankan
Spesialis Curanmor Antar Kabupaten Ditembak, Polsek Medan Tembung Berhasil Ungkap 6 TKP
Polda Sumut Pastikan Pesawat Saudia Airlines SV-5688 Aman dari Ancaman Bom
komentar
beritaTerbaru