Ziarah Kubur Diperbolehkan, Tapi Hindari 6 Hal Ini!

MEDAN – Ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam sebagai sarana mengingat kematian dan akhirat.

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Muslim:

"Aku dahulu melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang silakan ziarah kubur. Karena ziarah kubur dapat mengingatkan kalian akan akhirat." (HR Muslim)

Baca Juga:

• Meski Telah Tiada, Ini Cara Anak Tetap Bisa Berbakti kepada Orang Tua!

Dengan menziarahi makam keluarga, sahabat, maupun orang-orang saleh, umat Islam diingatkan akan kefanaan dunia dan pentingnya mempersiapkan amal untuk kehidupan setelah mati.

Ziarah Kubur dalam Pandangan Islam
Mengutip dari buku Adab Berziarah Kubur untuk Wanita karya Mutmainah Afra Rabbani, ziarah kubur bukan hanya sekadar bentuk penghormatan, melainkan amalan yang sarat makna spiritual.

Ziarah kubur dapat melembutkan hati, menumbuhkan ketakwaan, serta menjadi momentum untuk mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita.

Namun demikian, Islam juga mengatur adab dan larangan dalam pelaksanaan ziarah kubur agar tidak menyimpang dari ajaran syariat.

Larangan Saat Ziarah Kubur
Dikutip dari Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, berikut sejumlah larangan yang perlu dihindari umat Islam saat ziarah kubur:
- Menangis histeris, memukul pipi, atau merobek pakaian karena duka.
- Makruh duduk di atas kuburan.
- Makruh menginjak kuburan tanpa ada keperluan mendesak.
- Haram mengelilingi kuburan wali, apalagi dengan keyakinan tertentu. Sebaiknya cukup berdiri di sisi kepala mayit dan mendoakan.
- Berniat mencari manfaat dari mayit, seperti meminta rezeki atau pertolongan.
- Makruh bermalam di pemakaman hingga fajar, tanpa alasan syar'i.

Tata Cara Ziarah Kubur yang Dianjurkan
Dalam buku 100 Doa Harian untuk Anak karya Nurul Ihsan, berikut tata cara ziarah kubur sesuai tuntunan:
- Bersuci (berwudhu) sebelum memasuki area makam.
- Mengucapkan salam kepada penghuni kubur.
- Membaca:
*Surah Al-Qadr sebanyak 7 kali
*Surah Al-Fatihah, Al-Falaq, An-Nas, dan Al-Ikhlas masing-masing 3 kali
*Ayat Kursi sebanyak 3 kali
- Mendoakan arwah yang telah wafat.
- Tidak berjalan di atas atau duduk di atas kuburan.
- Tidak salat menghadap arah kubur.

Bacaan Doa Ziarah Kubur
1. Doa Salam Kepada Penghuni Kubur (Versi HR Nasa'i & Ibnu Majah)
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ، أَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ
Assalaamu 'alaikum 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba'un

Artinya:
"Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman dari kaum mukminin dan muslimin. Sungguh, kami insyaallah akan menyusul kalian. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian."

2. Doa Salam dengan Permohonan Rahmat (HR Muslim dari Aisyah)
السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ
Assalaamu 'ala ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta'khiriina, wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya:
"Salam atas penghuni pemukiman dari kaum mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dan yang belakangan dari kami. Sungguh kami, insyaallah, akan menyusul kalian."

3. Doa untuk Mayit (HR Muslim)
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya:

"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya."

Ziarah kubur merupakan amalan sunnah yang dapat memperkuat kesadaran spiritual seorang muslim terhadap kehidupan akhirat.

Namun, penting bagi umat Islam untuk melaksanakannya dengan adab dan tuntunan yang benar, menjauhi praktik-praktik yang tidak sesuai dengan syariat.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu membaca doa-doa yang diajarkan Nabi SAW, mendoakan kebaikan bagi yang telah wafat, dan menjadikan ziarah sebagai momen kontemplatif dalam memperbaiki diri.

"Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yakni kematian." – Hadits Riwayat Tirmidzi.*

(d/a008)

Meski Telah Tiada, Ini Cara Anak Tetap Bisa Berbakti kepada Orang Tua!

Wabup Tanggamus Agus Suranto Ziarah ke Makam Pahlawan Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Kasdam XXI/RI Pimpin Ziarah Rombongan Peringati HUT Ke-80 TNI Tahun 2025

Danrem Lilawangsa Maknai Ziarah Pahlawan di HUT ke-80: TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju

Doa Khatam Al-Qur’an: Bacaan Lengkap, Makna, dan Anjurannya

Mau Masuk Pasar? Jangan Lupa Baca Doa Ini!