Tinjau Dampak Banjir di Padangtualang dan Tanjungpura, Gubernur Sumut Salurkan Sembako dan Air Bersih
LANGKAT Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik terdampak banjir di Kecamata
PERISTIWA
JAKARTA- Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengusut kasus dugaan korupsi pengelolaan timah yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 300 triliun, meskipun ia mengungkapkan adanya kesulitan dalam proses penyidikan. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III DPR RI pada Rabu (13/11/2024), Burhanuddin menyampaikan bahwa pihaknya mengharapkan keterbukaan dari para tersangka dan saksi untuk membantu mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut.
Kasus ini telah menarik perhatian publik, terutama karena kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengelolaan timah yang tidak transparan dan diduga melibatkan sejumlah pihak penting. Benny K Harman, anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, dalam rapat tersebut mempertanyakan kelanjutan kasus ini, khususnya mengenai tokoh utama yang sebelumnya disebut-sebut terlibat namun hingga kini belum jelas perkembangannya.
Benny menyoroti bahwa dalam rapat sebelumnya, ada nama-nama yang disebut sebagai tokoh utama dalam kasus ini. Namun, hingga saat ini, menurut Benny, kasus tersebut terkesan mandek dan tidak ada perkembangan yang signifikan. Benny juga mempertanyakan kenapa prosesnya sudah sampai pada tahap penuntutan dan persidangan, namun tidak ada kejelasan mengenai siapa saja yang bertanggung jawab dalam skandal besar ini.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Jaksa Agung Burhanuddin menjelaskan bahwa pihaknya memang menghadapi sejumlah tantangan dalam menyelesaikan kasus ini. “Kami tidak akan terhenti di sana. Memang ada isu-isu si A, si B, dan lainnya. Namun, dalam hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, kami mengharapkan mereka lebih terbuka dan mengungkap siapa yang ada di belakangnya,” ungkap Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, meskipun pihaknya telah memeriksa para tersangka, hingga saat ini mereka belum memberikan informasi yang cukup mengenai pihak-pihak lain yang terlibat dalam dugaan korupsi ini. Jaksa Agung berharap ada lebih banyak keterbukaan dari pihak-pihak yang sudah diperiksa agar proses pengusutan bisa berjalan lebih lancar dan terang.
Skandal pengelolaan timah ini diketahui telah menyebabkan kerugian negara yang sangat besar, diperkirakan mencapai Rp 300 triliun, serta menimbulkan kerusakan lingkungan yang masif. Kasus ini melibatkan beberapa perusahaan yang diduga tidak hanya melakukan penyalahgunaan dalam hal pengelolaan sumber daya alam, tetapi juga melakukan manipulasi data dan pelaporan yang merugikan negara.
Laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan bahwa sektor pertambangan timah di Indonesia telah mengalami kerugian yang luar biasa, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Penyimpangan dalam pengelolaan ini menyebabkan degradasi lingkungan yang tidak hanya merusak alam tetapi juga menambah beban sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Jaksa Agung menegaskan bahwa penyidikan dalam kasus ini masih berlanjut dan pihaknya akan terus bekerja untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi ini dapat diproses secara hukum. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa keterbukaan dari para tersangka dan saksi sangat penting untuk mempercepat proses penyelidikan dan mengungkap siapa saja yang berada di balik kasus ini.
“Seharusnya mereka yang sudah tersangka bisa lebih banyak berbicara mengenai siapa yang terlibat. Dengan begitu, kami bisa mengungkap lebih jauh siapa yang sebenarnya bertanggung jawab dalam kerugian negara yang sangat besar ini,” tegas Burhanuddin.
Pihak kejaksaan juga berencana untuk terus berkoordinasi dengan lembaga terkait, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk memastikan bahwa kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan.
Meskipun menghadapi sejumlah kendala dalam penyidikan, Burhanuddin tetap optimis bahwa kasus ini bisa dibuka secara terang benderang jika para tersangka dan saksi lebih kooperatif. “Kami ingin memastikan bahwa kasus ini dapat terungkap secara menyeluruh, dan kami berharap semua pihak yang terlibat dapat memberikan keterangan yang jelas,” tambahnya.
(JOHANSIRAIT)
LANGKAT Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik terdampak banjir di Kecamata
PERISTIWA
BANDA ACEH Keberangkatan Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, beserta istri ke Tanah Suci untuk melaksanakan umrah pada Selasa (2/12/2025) me
PEMERINTAHAN
MALUKU UTARA Satuan Tugas (Satgas) Terpadu berhasil menggagalkan upaya penyelundupan nikel di Bandara Khusus PT Indonesia Weda Bay Indus
HUKUM DAN KRIMINAL
JAKARTA Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan kesiapan penuh untuk memberikan bantuan kepada Indonesia terkait bencana banjir dan longsor yan
NASIONAL
JAKARTA Sebuah aksi demonstrasi akan digelar di wilayah Jakarta Pusat pada Sabtu (6/12/2025). Unjuk rasa tersebut akan berlangsung di de
PERISTIWA
MEDAN Bencana banjir yang melanda wilayah Sumatra sejak akhir November 2025 terus menelan korban jiwa. Berdasarkan data Badan Nasional P
PERISTIWA
MEDAN DPD Pemuda Karya Nasional (PKN) Sumatera Utara menyalurkan bantuan ratusan karung beras bagi warga terdampak banjir di Kecamatan M
NASIONAL
BATU BARA Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Labuhan Ruku kembali menunjukkan bahwa kreativitas dan ket
NASIONAL
DENPASAR Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS), Ibu Putri Koster, menegaskan pentingnya percepatan sosial
PEMERINTAHAN
BADUNG Pulau Dewata kembali menjadi saksi pertemuan cendekiawan nasional. Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Musli
NASIONAL