BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

Lestari Moerdijat Dorong Pemerintah Percepat Repatriasi Prasasti Pucangan dan Benda Bersejarah Lainnya

BITVonline.com - Senin, 11 November 2024 14:54 WIB
16 view
Lestari Moerdijat Dorong Pemerintah Percepat Repatriasi Prasasti Pucangan dan Benda Bersejarah Lainnya
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA- Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah untuk segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah milik Indonesia, termasuk Prasasti Pucangan, sebagai bagian dari pembangunan sektor kebudayaan nasional. Lestari menilai langkah ini penting untuk memperkuat jati diri bangsa dan mengembangkan karakter serta daya saing generasi penerus bangsa.

“Kami sangat mengapresiasi respons cepat pemerintah dalam upaya repatriasi Prasasti Pucangan. Kami berharap respons yang sama juga diterapkan dalam menghadapi tantangan kebudayaan lainnya,” ujar Lestari yang akrab disapa Rerie, dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Senin (11/11).

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, secara resmi mengajukan permintaan repatriasi Prasasti Pucangan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Kebudayaan India, Gajendra Singh Shekhawat, di sela-sela Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 yang digelar di Salvador da Bahia, Brasil, pada 8 November 2024. Fadli Zon menyampaikan pentingnya pengembalian prasasti yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi Indonesia itu untuk memperkaya warisan budaya nasional.

Baca Juga:

Prasasti Pucangan, yang berasal dari masa pemerintahan Raja Airlangga di Jawa Timur, mengandung catatan sejarah yang penting terkait tatanan politik, sosial, dan keagamaan pada masa itu. Benda bersejarah ini diperkirakan hilang atau berpindah tangan ke luar negeri pada masa lalu. Proses repatriasi Prasasti Pucangan kini sedang dalam tahap pembahasan dengan pihak India, dan pemerintah Indonesia berharap bisa mendapatkan kembali prasasti tersebut untuk memperkaya koleksi artefak sejarah Indonesia.

Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI yang melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lestari Moerdijat menegaskan betapa pentingnya langkah repatriasi benda-benda bersejarah untuk pembangunan kebudayaan nasional. Dia mengatakan bahwa benda dan artefak peninggalan nenek moyang memiliki nilai-nilai luhur yang sangat penting dalam memperkokoh jati diri bangsa Indonesia.

Baca Juga:

“Benda-benda bersejarah seperti Prasasti Pucangan tidak hanya sekadar objek material, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai sejarah dan budaya yang menjadi cerminan identitas bangsa. Dengan kembali dimilikinya benda-benda ini, generasi penerus kita dapat memahami dan melestarikan warisan budaya yang mengandung nilai-nilai luhur yang telah ada sejak ratusan tahun lalu,” ujar Lestari.

Menurutnya, nilai-nilai yang terkandung dalam Prasasti Pucangan, seperti tentang tatanan politik dan keagamaan pada masa pemerintahan Raja Airlangga, dapat memberikan pembelajaran penting mengenai kebhinekaan dan kerukunan. Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia sudah mempraktikkan kebhinekaan jauh sebelum kemerdekaan negara ini, dan nilai-nilai tersebut sangat relevan untuk menghadapai tantangan kebangsaan dan global saat ini.

Lestari Moerdijat juga menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam proses penguatan sektor kebudayaan nasional. Dia mengatakan bahwa sektor kebudayaan harus menjadi bagian integral dari pembangunan nasional yang mendukung penguatan karakter bangsa serta daya saing Indonesia di dunia internasional.

“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia akademik sangat diperlukan untuk memastikan kebudayaan kita dapat berkembang dengan baik. Ini bukan hanya tentang melestarikan warisan, tetapi juga bagaimana kita bisa memanfaatkan kebudayaan sebagai bekal untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Lestari.

Lebih lanjut, dia berharap agar upaya repatriasi benda-benda bersejarah Indonesia dapat menjadi bagian dari upaya yang lebih besar untuk mengembalikan identitas budaya bangsa yang sempat hilang akibat penjajahan dan perubahan sejarah. Selain itu, menurutnya, hal ini juga akan memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda Indonesia.

“Melalui pemahaman sejarah dan kebudayaan yang kuat, generasi muda dapat lebih mencintai tanah air dan bangga akan identitas bangsa mereka, yang merupakan bagian dari kekuatan nasional,” imbuhnya.

Lestari juga menegaskan bahwa langkah-langkah konkret dalam repatriasi benda-benda bersejarah ini harus terus didorong dan dilaksanakan dengan konsisten. Ini bukan hanya sekadar kewajiban negara untuk mendapatkan kembali warisan budaya, tetapi juga bagian dari penguatan karakter dan jati diri bangsa di tengah globalisasi yang semakin maju.

“Saya sangat berharap bahwa upaya repatriasi benda bersejarah ini segera terealisasi dan menjadi contoh konkret dari tekad bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya. Nilai-nilai luhur budaya kita harus dipahami dan diwariskan kepada generasi penerus, agar kebudayaan Indonesia dapat terus berkembang,” tutup Lestari Moerdijat. (JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Gibran Dikecam Soal Bonus Demografi, Rocky Gerung: "Pengetahuan Nol"
Semburan Lumpur Panas di Mandailing Natal Picu Kekhawatiran Warga, Dikhawatirkan Menyusul Kasus Lapindo
Pengeroyokan Sadis di Penjaringan: Dua Pemuda Dikeroyok dengan Busur Panah dan Samurai
Insiden MBG Basi di Bombana, BGN Akan Tinjau SOP
Mobil Kabur Usai Pesta Sabu Tabrak 24 Motor di Jalan Sempit Samarinda, Kerugian Capai Rp300 Juta
Kesaksian Mengejutkan: Staf Kantor PDIP Ungkap Disuruh Bagikan Duit Rp 850 Juta dari Harun Masiku
komentar
beritaTerbaru