BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Indonesia Resmi Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di Bursa Efek Indonesia

BITVonline.com - Senin, 20 Januari 2025 04:28 WIB
77 view
Indonesia Resmi Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di Bursa Efek Indonesia
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  -Indonesia resmi meluncurkan perdagangan karbon internasional di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/1), menandai langkah besar dalam upaya negara ini untuk menjadi pemain utama dalam bursa karbon global. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mencapai target iklim yang tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disepakati.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa perdagangan karbon ini merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk mendukung pencapaian target NDC Indonesia melalui implementasi mekanisme nilai ekonomi karbon.

“Pemerintah Indonesia berupaya untuk mencapai target NDC, salah satunya melalui implementasi mekanisme nilai ekonomi karbon, termasuk perdagangan karbon,” ujar Hanif.

Baca Juga:

Peluncuran perdagangan karbon internasional ini juga sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021, yang mengatur penyelenggaraan nilai ekonomi karbon dalam upaya pengendalian emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Hanif juga menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah memperkuat sistem infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung perdagangan karbon internasional, di antaranya Sistem Registri Nasional (SRN), serta instrumen-instrumen lain seperti Standar Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV) dan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). Dengan adanya elemen-elemen ini, pemerintah memastikan bahwa sertifikat pengurangan emisi yang dikeluarkan Indonesia memiliki integritas yang tinggi.

Baca Juga:

Selain itu, Indonesia juga berencana untuk melibatkan sejumlah proyek energi strategis yang dapat mendukung pengurangan emisi karbon dalam perdagangan karbon internasional. Salah satunya adalah pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, yang diperkirakan dapat mengurangi 5.000 ton CO2e.

Proyek lainnya termasuk pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok Blok 4 yang diperkirakan dapat mengurangi emisi hingga 500.000 ton CO2e. Pengurangan emisi juga diharapkan dari konversi pembangkit single cycle menjadi combined cycle di PLTGU Grati Blok 2, yang dapat menurunkan emisi sebanyak 495.000 ton CO2e, serta proyek pembangkit di Muara Tawar yang bisa mengurangi emisi hingga 30.000 ton CO2e.

Lebih lanjut, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi di PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang diperkirakan mampu mengurangi emisi hingga 750.000 ton CO2e.

Selain perdagangan karbon, Indonesia juga mendukung upaya pendanaan iklim dengan pembayaran berbasis kinerja yang melibatkan sejumlah pihak dan dilakukan berdasarkan perkembangan teknologi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat upaya pengendalian emisi dan mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan di Indonesia.

Peluncuran perdagangan karbon ini menandakan komitmen Indonesia untuk terus memainkan peran penting dalam aksi global terhadap perubahan iklim, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon internasional.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Wakil Ketua DPR Walkout dari Pelantikan Rektor UPI karena Sumpah Jabatan Berbahasa Inggris?
Wesly Silalahi Selesai di Tengah Jalan?
Dirut PT Sritex Kembali Dipanggil Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Kredit Bank Pelat Merah
Divonis Penjara Seumur Hidup, Anggota TNI AL Pembunuh Jurnalis Juwita Juga Dipecat dari Dinas Militer
Fawer Sihite: Wesly Silalahi Bisa Dimakzulkan
Dugaan Korupsi Dana Insentif Fiskal Binjai Menguat, Realisasi Baru 50 Persen Hingga Juni 2025
komentar
beritaTerbaru