BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Penurunan Jumlah Pemudik Lebaran 2025, Dampak Ekonomi yang Terasa?

Justin Nova - Senin, 31 Maret 2025 10:14 WIB
242 view
Penurunan Jumlah Pemudik Lebaran 2025, Dampak Ekonomi yang Terasa?
ILUSTRASI
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, menilai penurunan jumlah pemudik bukan sebagai sinyal melemahnya ekonomi, tetapi lebih kepada perubahan tren akibat kemajuan teknologi.

Semakin mudahnya akses internet memungkinkan masyarakat tetap terhubung dengan keluarga tanpa harus melakukan perjalanan jauh.

Baca Juga:

Meskipun begitu, perekonomian daerah tetap diharapkan bisa tumbuh meski jumlah pemudik menurun.

Namun, ekonom dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengingatkan bahwa sektor informal seperti pedagang kaki lima di terminal atau pasar tradisional di daerah tujuan mudik kemungkinan akan merasakan dampak terbesar.

Baca Juga:

Selain itu, daerah dengan ekonomi lokal yang lebih kuat, seperti Bali dan Yogyakarta, diharapkan lebih resisten terhadap penurunan ini, karena masih bergantung pada sektor pariwisata.

Kondisi Makroekonomi dan Daya Beli Masyarakat

Direktur Ekonomi Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyatakan bahwa penurunan aktivitas ekonomi selama Lebaran 2025 mencerminkan kondisi makroekonomi Indonesia yang tengah menghadapi tekanan.

Deflasi yang terjadi di awal 2025 menunjukkan lemahnya permintaan domestik, sementara daya beli masyarakat juga semakin tertekan akibat ketidakpastian ekonomi dan tingginya angka PHK.

Pemerintah telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong mudik, seperti diskon tarif tol dan tiket transportasi, namun respons masyarakat terbilang minim. Menurut Nailul, hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya faktor biaya perjalanan yang menjadi kendala, tetapi daya beli masyarakat secara keseluruhan yang sedang melemah.

Menyikapi Penurunan Aktivitas Ekonomi

Dengan penurunan jumlah pemudik dan melemahnya daya beli masyarakat, pemerintah perlu lebih sigap dalam merespons situasi ini dengan kebijakan yang tepat.

Menurut ekonom, stimulus fiskal yang lebih merata dan tepat sasaran menjadi hal yang penting untuk menghindari dampak ekonomi yang lebih luas.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru