BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

AHY: Percepatan Transisi Energi dan Kendaraan Listrik Kunci Tekan Emisi dan Perkuat Infrastruktur

Raman Krisna - Kamis, 29 Mei 2025 08:50 WIB
113 view
AHY: Percepatan Transisi Energi dan Kendaraan Listrik Kunci Tekan Emisi dan Perkuat Infrastruktur
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya percepatan transisi energi bersih dan elektrifikasi kendaraan sebagai langkah strategis dalam menurunkan emisi karbon sekaligus memperkuat ketahanan infrastruktur nasional.

Pernyataan ini disampaikan AHY dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar di kantornya, menjelang pelaksanaan Indonesia Clean Investment (ICI) pada Juni mendatang.

"Transisi energi tidak bisa ditunda. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal daya tahan ekonomi dan infrastruktur kita ke depan," tegas AHY dalam forum tersebut.

Baca Juga:

AHY memaparkan empat pendekatan utama yang terbukti paling efektif menekan emisi:

Baca Juga:

Penggunaan BBM rendah sulfur mampu menurunkan emisi hingga 30%

Konversi boiler berbasis batu bara ke teknologi bersih (cleaner technology) berkontribusi 27% pengurangan emisi

Penguatan transportasi publik memberikan dampak 9% pengurangan emisi

Penghapusan praktik pembakaran terbuka (open burning) dapat mengurangi emisi hingga 8%

Langkah-langkah ini diharapkan menjadi prioritas lintas sektor seperti transportasi, industri, energi, limbah, dan konstruksi.

Pemerintah disebut telah menunjukkan kemajuan, seperti penggunaan lebih dari 300 bus listrik di DKI Jakarta yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.

Namun, AHY juga menyoroti persoalan Over Dimension and Over Loading (ODOL) pada truk-truk yang menurutnya menjadi beban besar bagi infrastruktur jalan. Ia menyebut, Rp 41 triliun anggaran per tahun habis untuk perbaikan jalan rusak akibat ODOL. Anggaran ini, katanya, seharusnya bisa dialihkan untuk mendukung program konversi kendaraan dan penguatan regulasi transportasi berkelanjutan.

"Bayangkan jika dana tersebut kita arahkan untuk mempercepat kendaraan listrik dan mendukung regulasi hijau. Dampaknya akan jauh lebih berkelanjutan," ujar AHY.

Dalam forum tersebut, AHY juga menyoroti pentingnya pengembangan program Waste to Energy sebagai solusi ganda—mengelola limbah sekaligus menghasilkan energi.

"Topik ini banyak ditanyakan berbagai kalangan, karena selain menyelesaikan persoalan sampah, kita juga bisa hasilkan energi dari prosesnya," tuturnya.

AHY menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mengarusutamakan energi baru dan terbarukan sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka panjang nasional.*

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru