BREAKING NEWS
Senin, 04 Agustus 2025

Rupiah Melemah Imbas Serangan Israel ke Iran dan Kecemasan Tarif Otomotif AS

Adelia Syafitri - Jumat, 13 Juni 2025 15:44 WIB
177 view
Rupiah Melemah Imbas Serangan Israel ke Iran dan Kecemasan Tarif Otomotif AS
Foto yang dirilis oleh saluran Telegram resmi Korps Garda Revolusi Iran, Sepah News, Jumat (13/6/2025) menunjukkan asap mengepul dari sebuah lokasi yang dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Dalam penutupan perdagangan Jumat (13/6/2025), rupiah tercatat melemah 61 poin atau 0,38 persen menjadi Rp16.304 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di Rp16.243.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menyatakan bahwa pelemahan ini terutama dipicu oleh sentimen global yang memburuk setelah Israel melancarkan serangan militer ke sejumlah titik strategis di Iran.

Baca Juga:

"Kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah secara tiba-tiba menyusul serangan Israel terhadap Iran memicu sentimen risk-off yang meluas," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Israel dilaporkan meluncurkan serangkaian serangan udara pada Jumat dini hari, menargetkan fasilitas militer dan individu penting Iran yang diduga memiliki keterkaitan dengan program nuklir negara tersebut.

Baca Juga:

Sejumlah tokoh militer dan ilmuwan Iran, termasuk Komandan IRGC Hussein Salami dan fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi, dilaporkan tewas.

Iran Press TV juga menyebutkan adanya korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, meski tidak merinci jumlah pastinya.

Bandara Internasional Imam Khomeini di Tehran sempat ditutup total menyusul serangan tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengecam keras tindakan Israel dan menyatakan bahwa "rezim Zionis harus bersiap menunggu hukuman yang keras".

Selain faktor geopolitik, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan akan menaikkan tarif otomotif juga memperburuk tekanan terhadap mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Ia (Trump) dapat segera menaikkan tarif otomotif yang memicu kecemasan baru atas perdagangan, hanya sehari setelah mengklaim kesepakatan dagang AS-Tiongkok telah selesai," jelas Ibrahim.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dari Bank Indonesia turut mencerminkan tren pelemahan ini.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru