JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkapkan rencana ambisius pemerintah untuk mencetak 5.000 ahli produktivitas dalam lima tahun ke depan, atau hingga tahun 2030.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong daya saing nasional dan memperkuat produktivitas tenaga kerja dalam negeri.
"Mereka nantinya akan bertindak sebagai konsultan di berbagai perusahaan untuk membantu peningkatan produktivitas," ujar Yassierli dalam keterangan pers di Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).
Untuk tahun pertama, pemerintah menargetkan 100 ahli produktivitas tersertifikasi, yang akan menjadi gelombang awal dari total target 5.000 orang.
"Kami mengajak pengusaha untuk mulai menyiapkan sumber daya manusia mereka agar bisa didaftarkan dan dilatih menjadi ahli produktivitas," tutur Yassierli.
Dalam pemaparannya, Yassierli menyebutkan bahwa tingkat produktivitas Indonesia saat ini masih berada 10 persen di bawah rata-rata negara ASEAN.
Ia juga menyoroti bahwa selama dua dekade terakhir, pertumbuhan produktivitas nasional hanya mencapai 20–30 persen, jauh tertinggal dibanding negara seperti China dan Vietnam yang mencatat pertumbuhan hingga 200 persen lebih.
"Ini menjadi peringatan bagi kita bahwa tanpa perbaikan menyeluruh, daya saing kita akan terus tertinggal," tegas Yassierli.
Program sertifikasi ahli produktivitas ini diharapkan menjadi katalis dalam meningkatkan efisiensi industri, mendorong inovasi tenaga kerja, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif.*
(tb/a008)
Editor
: Adelia Syafitri
Produktivitas Lemah Hambat Pertumbuhan, Menaker Cetak 5.000 Ahli Profesional