BREAKING NEWS
Sabtu, 09 Agustus 2025

Harga Minyak Meroket, AS Serang Iran Bersama Israel Picu Kekhawatiran Pasokan Global

Justin Nova - Senin, 23 Juni 2025 09:02 WIB
Harga Minyak Meroket, AS Serang Iran Bersama Israel Picu Kekhawatiran Pasokan Global
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. (foto: tugu)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Harga minyak mentah dunia melonjak tajam pada pembukaan perdagangan Senin (23/6), menandai level tertinggi sejak Januari 2025.

Lonjakan ini dipicu oleh langkah Amerika Serikat yang bergabung dengan Israel dalam melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran selama akhir pekan, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap pasokan energi global.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah Brent naik USD 1,88 atau 2,44% ke level USD 78,89 per barel pada pukul 11.22 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga melonjak USD 1,87 atau 2,53% menjadi USD 75,71 per barel.

Baca Juga:

"Harga Brent sempat menyentuh USD 81,40, dan WTI mencapai USD 78,40 — level tertinggi dalam lima bulan terakhir sebelum mengalami sedikit koreksi," tulis laporan tersebut.

Sejak pecahnya konflik pada 13 Juni, Brent tercatat telah naik 13%, sementara WTI melonjak sekitar 10%.

Baca Juga:

Ketegangan Timur Tengah Jadi Faktor Utama

Kenaikan harga ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa serangan akhir pekan lalu berhasil menghancurkan beberapa situs nuklir utama Iran. Serangan ini menandai keterlibatan langsung AS dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran, yang sebelumnya hanya berlangsung di ranah diplomasi dan serangan udara sepihak.

Iran pun berjanji akan membalas serangan tersebut, meningkatkan risiko terhadap jalur vital pasokan minyak global — termasuk kemungkinan penutupan Selat Hormuz, yang menjadi jalur bagi sekitar 20% pasokan minyak mentah dunia.

"Risiko kerusakan infrastruktur minyak kini berlipat ganda," ujar analis senior Sparta Commodities, June Goh.

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz

Media lokal Press TV melaporkan bahwa Parlemen Iran telah menyetujui tindakan untuk menutup Selat Hormuz sebagai respons atas agresi militer AS dan Israel. Meski sebelumnya Iran sering mengancam akan menutup selat tersebut, ini adalah pertama kalinya tindakan itu diambil secara formal oleh parlemen.

Jika selat tersebut benar-benar ditutup, para analis memperkirakan akan terjadi disrupsi besar terhadap ekspor minyak global, meskipun ada beberapa rute pipa alternatif. Namun, volume yang bisa diekspor akan tetap jauh berkurang.

Pengaruh Pasar dan Risiko Harga

Menurut Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, kenaikan harga saat ini juga dipengaruhi oleh akumulasi posisi beli oleh investor dalam beberapa pekan terakhir. Namun ia mengingatkan, premi risiko geopolitik tidak akan bertahan lama tanpa bukti gangguan pasokan yang nyata.

"Jika konflik tidak menyebabkan penurunan ekspor secara langsung, harga bisa kembali terkoreksi dalam jangka menengah," tulis Hansen dalam analisisnya.*

(kp/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Harga Pangan Nasional 6 Agustus 2025: Beras, Cabai, dan Minyak Goreng Naik, Ikan dan Daging Turun
Minyak Dunia Anjlok di Bawah US$70, Kebijakan Trump Kembali Guncang Pasar
ESDM Tetapkan Harga Minyak Sumur Rakyat 70–80% dari ICP, Produksi Dimulai 1 Agustus
Harga Minyak Dunia Turun ke Level Terendah 3 Pekan, Pasar Waspadai Lonjakan Pasokan dan Lemahnya Ekonomi Global
Harga Minyak Mentah Menguat Tipis, Ketegangan Rusia-AS dan Produksi Saudi Jadi Sorotan
Harga Minyak Mentah Indonesia Juni 2025 Naik ke US$69,33 per Barel, Dipicu Ketegangan Geopolitik dan Permintaan Global
komentar
beritaTerbaru
Berpikir Kritis dalam Islam

Berpikir Kritis dalam Islam

Oleh DR. H. Aslam Nur MABerpikir kritis adalah suatu proses berpikir secara mendalam, logis, dan argumentatif. Setiap kesimpulan yang dia

Opini