BREAKING NEWS
Selasa, 02 September 2025

Wamen ESDM: Skema LPG 3 Kg Satu Harga Akan Mirip Pertamax, Berlaku Mulai 2026

Justin Nova - Kamis, 03 Juli 2025 08:42 WIB
Wamen ESDM: Skema LPG 3 Kg Satu Harga Akan Mirip Pertamax, Berlaku Mulai 2026
Ilustrasi. (foto: cb)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mematangkan skema penjualan LPG 3 kg satu harga yang ditargetkan mulai berlaku pada 2026.

Skema ini disebut-sebut bakal menyerupai mekanisme harga jual Pertamax yang ditetapkan berdasarkan wilayah oleh pemerintah pusat atau PT Pertamina (Persero).

"Ini hampir sama dengan skema Pertamax, setiap daerah itu berbeda-beda, tapi ditetapkan oleh pemerintah pusat," ujar Yuliot di Kompleks DPR RI, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga:

Saat ini, harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg masih ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda) sesuai Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007.

Namun, penetapan tersebut kerap menimbulkan disparitas harga yang lebar antarwilayah.

Baca Juga:

Yuliot menyebut di beberapa daerah, harga LPG 3 kg bisa mencapai Rp50.000 per tabung, jauh di atas harga ideal Rp14.000-Rp20.000.

"Itu artinya ada rentes cukup besar di rantai pasoknya. Maka, itu yang akan diatur lewat satu harga nasional," tegas Yuliot.

Ia juga memastikan bahwa saat ini regulasi sedang disiapkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres), sesuai arahan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Rencana tersebut dimaksudkan untuk menekan celah permainan harga di tingkat bawah dan memastikan subsidi pemerintah yang mencapai Rp80-87 triliun per tahun tepat sasaran.

"Kalau harga dinaikkan terus, antara harapan negara dan apa yang terjadi di lapangan jadi tidak sinkron," ujar Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI sehari sebelumnya.

Pemerintah juga menyoroti bahwa pengaturan harga LPG oleh pemda selama ini justru membuka peluang manipulasi dan kebocoran dana subsidi.

Dengan skema satu harga, pemerintah berharap distribusi LPG 3 kg menjadi lebih merata dan transparan.

Yuliot memastikan, meskipun disebut satu harga, besaran harga tetap akan berbeda-beda di tiap provinsi tergantung biaya logistik, namun tetap ditetapkan secara nasional layaknya Pertamax.*

(bi/a008)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Isu Kelangkaan BBM, Bahlil Lahadalia: Tidak Ada, Kuota Ditambah
Stok BBM Kosong di SPBU Shell dan BP-AKR, Wamen ESDM: Bukan Karena Pembatasan Impor
Bahlil: Harga Logam Tanah Jarang Cukup Tinggi, Pengembangannya Akan Diatur oleh Badan Industri Mineral
Bahlil Dorong Anak Daerah Kelola Tambang: Barang Nenek Moyang Kita, Tapi IUP Dikuasai Jakarta
Menteri ESDM Bahlil: SDA Harus Dikelola Berkeadilan, Bukan Hanya untuk Pengusaha Besar
Viral Gibran Tak Salami Menteri, Bahlil: Kami Satu Kereta, Jangan Percaya Narasi Menyesatkan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru