BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

ISMI Prediksi Indonesia Bisa Swasembada BBM, Kembali Jadi Pengekspor Minyak

Abyadi Siregar - Selasa, 15 Juli 2025 10:58 WIB
125 view
ISMI Prediksi Indonesia Bisa Swasembada BBM, Kembali Jadi Pengekspor Minyak
Ketua Umum PB ISMI Nizhamul, SE, MM saat melakukan penutupan Rakernas ISMI di Balai Serindit, Gubernuran Riau, Pekanbaru, Sabtu 28 Juli 2025. (Foto: Azrin Marydha)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PEKANBARU - Salah satu kajian ilmiah yang dipaparkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) di Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu 28 Juni 2025, menyimpulkan kuatnya keyakinan bahwa Indonesia bakal mencapai swasembada Bahan Bakar Minyak (BBM).

Keyakinan itu disampaikan Ketua Dewan Pakar Pengurus Besar (PB) ISMI) Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin, Ph.D saat tampil sebagai pemapar ilmiah pada Rakernas ISMI di Balai Serindit, Gubernuran Riau.

Dengan pencapaian swasembada BBM, menurutnya, Indonesia akan kembali menjadi anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)-organisasi negara-negara pengekspor minyak.

Seperti diketahui, Indonesia bergabung dengan OPEC pada 1962. Namun tahun 2008 menangguhkan keanggotaannya karena tidak lagi memenuhi kriteria sebagai negara produsen minyak, dan akhirnya keluar secara efektif pada 2016.

Pada 2017, sejumlah negara anggota OPEC seperti Arab Saudi dan Persatuan Emirat Arab meminta Indonesia bergabung kembali dalam forum ini. Namun belum terlaksana hingga saat ini.

Menurutnya, swasembada BBM ini akan tercapai dengan mengaktifkan sumur-sumur minyak yang ditinggal, seraya sumur-sumur baru akan terus didapat dan akan meningkatkan produksi minyak nasional.

Saat ini, jelas Prof. Djohar, produksi minyak nasional sebesar 550 BOPD (Barel Oil Per Day). Sementara kebutuhan dalam negeri saat ini mencapai 1,6 juta BOPD. Sehingga masih dibutuhkan impor minyak sebesar 1,1 juta BOPD.

Sekarang ini, Indonesia diliputi kondisi turunnya produksi dan turunnya reservoir pressure. Bahkan menurut Prof. Djohar, ada 13.271 sumur minyak ditinggal karena stop produksi atau kecil produksi.

Padahal menurutnya, jumlah kandungan minyak yang diproduksi baru mencapai sekitar 20% dari cadangan. Itu berarti potensi dari sumur-sumur yang dapat memproduksi minyak masih sangat besar.

Prof. Djohar juga memaparkan sejumlah temuan bagi terbukanya kembali peluang pengolahan dan pegaktifan sumur-sumur minyak untuk meningkatkan produksi minyak Indonesia ini. Selain itu, menurutnya riset terintegrasi bersama Brin telah dilakukan, dan juga telah diuji di Lemigas.

Berdasarkan data SKK Migas, ada sebanyak 13.271 sumur shut-in di seluruh tanah air, yang kesemuanya adalah sumur potensial dan opportunity yang besar untuk dikerjakan. Dan jika sumur-sumur minyak tersebut dapat diaktifkan kembali, akan merupakan pemasukan besar bagi negara.

Kalkulasinya, dengan perhitungan kenaikan produksi per sumur 100 BOPD saja, maka dari 13.271 sumur tersebut akan diperoleh tambahan produksi sebesar 1.327.000 BOPD. Sehingga target produksi 1 juta BOPD sangat bisa dicapai.

Editor
: Redaksi
Tags
komentar
beritaTerbaru