BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

AS Setujui Tarif 0 Persen untuk Tembaga dari Indonesia, Pemerintah Dorong Komoditas Lain Menyusul

Abyadi Siregar - Rabu, 06 Agustus 2025 23:13 WIB
69 view
AS Setujui Tarif 0 Persen untuk Tembaga dari Indonesia, Pemerintah Dorong Komoditas Lain Menyusul
Tambang Batu Hijau yang merupakan area tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. (foto: Dok. Amman Mineral Internasional)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Kabar baik datang dari sektor perdagangan internasional.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa komoditas tembaga (copper) asal Indonesia telah resmi mendapatkan fasilitas tarif 0 persen dari Amerika Serikat.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari negosiasi tarif resiprokal antara kedua negara yang masih terus berproses hingga saat ini.

Baca Juga:

"Kebetulan untuk tembaga, kita (tarif) 0 persen sudah disetujui. Tembaga (dapat) tarif 0 persen," ujar Rosan, Rabu (6/8/2025).

Selain tembaga, pemerintah Indonesia juga tengah mengupayakan agar komoditas strategis lainnya seperti nikel dan kelapa sawit mendapatkan insentif tarif serupa.

Baca Juga:

Menurut Rosan, proses negosiasi sedang berjalan bersama perwakilan dari United States Trade Representative (USTR).

"Jadi ada beberapa barang sedang kita mintakan. Yang baru disetujui itu tembaga, dan kelihatannya nikel dan yang lain-lain itu akan disetujui juga, mungkin tidak 0 persen tapi jauh di bawah 19 persen," ujarnya.

Pemerintah berharap pembebasan atau pengurangan tarif dari AS terhadap berbagai produk ekspor unggulan Indonesia dapat membuka peluang ekspor yang lebih besar serta mendorong hilirisasi industri dalam negeri.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya juga menegaskan bahwa Indonesia terus mendorong agar lebih banyak komoditas strategis masuk dalam daftar produk yang mendapat keringanan tarif ekspor ke AS.

Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, terutama pada sektor yang tidak memiliki substitusi di pasar AS.

"Nanti sedang negosiasi tim dengan United States Trade Representative (USTR) di Amerika Serikat. Sedang berjalan untuk beberapa produk lainnya yang memang tidak bisa dihasilkan di Amerika Serikat," tambah Rosan.

Kebijakan tarif 0 persen ini juga diharapkan dapat mendorong iklim investasi di sektor pertambangan dan hilirisasi tembaga, yang menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia.*

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
komentar
beritaTerbaru