BREAKING NEWS
Sabtu, 23 Agustus 2025

DPR Cecar Sri Mulyani Soal Anggaran BA BUN Rp 525 Triliun yang Dinilai Minim Transparansi

Abyadi Siregar - Kamis, 21 Agustus 2025 22:13 WIB
DPR Cecar Sri Mulyani Soal Anggaran BA BUN Rp 525 Triliun yang Dinilai Minim Transparansi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama DPR, Kamis (21/8). (foto: tangkapan layar yt tvr parlemen)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie Othniel Frederic Palit, menyampaikan keprihatinannya terkait melonjaknya alokasi anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) dalam RAPBN 2026 yang mencapai Rp 525 triliun, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 258 triliun.

Dalam rapat kerja bersama pemerintah, Dolfie menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran sebesar itu.

Ia mengungkapkan kekhawatirannya karena porsi pengawasan DPR terhadap alokasi tersebut dinilai dikesampingkan.

Baca Juga:

"Rp 525 triliun ini direncanakan, digunakan, dan dikelola sendiri oleh pemerintah tanpa pembahasan bersama DPR. Katanya kita ingin transparan dan tertib, namun hal ini justru tidak mencerminkan keadilan anggaran," ujar Dolfie, Kamis (21/8).

Dolfie menyoroti penggunaan BA BUN selama ini, yang sebagian besar diperuntukkan untuk pembayaran kompensasi listrik dan BBM dengan kisaran anggaran sekitar Rp 200 triliun.

Baca Juga:

Dengan asumsi tersebut, ia mempertanyakan sisa anggaran sekitar Rp 300 triliun yang belum dijelaskan secara spesifik dalam RAPBN.

Ia berharap, pemerintah dapat melibatkan DPR dalam pembahasan rinci mengenai penggunaan anggaran tersebut guna memastikan "rambu-rambu" penggunaan yang tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan hukum.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa sebagian dari alokasi BA BUN memang berkaitan dengan diskresi presiden, khususnya dalam pelaksanaan program strategis nasional yang diatur melalui Instruksi Presiden (Inpres).

"Kami memahami dan mencatat pandangan Pak Dolfie. Tentu akan kami operasionalkan dalam bentuk prioritas program presiden yang tertuang dalam Inpres," ujar Sri Mulyani.

Ia juga menambahkan, penggunaan anggaran tersebut telah dirinci dengan jelas, dan diarahkan untuk program prioritas seperti pembangunan jalan, infrastruktur daerah, dan pengelolaan sampah, yang menurutnya tidak berjalan optimal di banyak wilayah.

"Kami ambil alih karena tidak terjadi progres signifikan di daerah. Namun kami juga menjamin bahwa prinsip transparansi akan tetap kami perhatikan," tegasnya.

Perdebatan mengenai alokasi BA BUN ini menjadi refleksi penting bagi tata kelola keuangan negara.

Editor
: Abyadi Siregar
Tags
beritaTerkait
Kasus Dugaan Korupsi Peremajaan Sawit Rakyat di Aceh Jaya: 465 Saksi Diperiksa, Kerugian Negara Capai Rp 38,4 Miliar
Tak Hanya Lisa Mariana, Putra Sulung B.J. Habibie Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Iklan Bank BJB
Tanggapi Ancaman Demo 25 Agustus, Puan Maharani: Silakan Datang, DPR Terbuka untuk Aspirasi Rakyat
Masuk Dalam Sorotan KPK, Benarkah Yayasan Gus Irawan Jadi Corong Korupsi CSR BI..?
Banggar DPR Ingatkan Pemerintah: Jangan Naikkan Tarif Pajak demi Kejar Target RAPBN 2026
Danais Bakal Dipangkas 50 Persen, Sri Sultan HB X Tegaskan Tak Akan Lobi Pemerintah Pusat
komentar
beritaTerbaru