BREAKING NEWS
Sabtu, 18 Oktober 2025

QRIS Bisa Digunakan di Jepang, BI Bidik Investasi Ritel dan Wisatawan

Abyadi Siregar - Senin, 25 Agustus 2025 12:30 WIB
QRIS Bisa Digunakan di Jepang, BI Bidik Investasi Ritel dan Wisatawan
Ilustrasi. (foto: laman jalin)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan pentingnya implementasi sistem pembayaran QRIS lintas negara antara Indonesia dan Jepang.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya mempermudah transaksi antarnegara, tetapi juga memperkuat konektivitas ekonomi dan mendorong investasi warga Jepang ke Indonesia.

Dalam acara peresmian QRIS Cross Border Indonesia-Jepang yang diselenggarakan secara daring, Perry menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam membangun ekosistem keuangan digital yang inklusif dan efisien.

"Saya tantang APUVINDO dan ASPI untuk segera bekerja sama, agar rekening dalam Yen bisa digunakan untuk membeli obligasi negara Indonesia termasuk SRBI secara ritel, melalui mobile banking dan konektivitas lintas batas," ujar Perry, Senin (25/8).

Perry menyebut kolaborasi ini sebagai babak baru dalam integrasi ekonomi digital regional, yang menggabungkan transaksi menggunakan mata uang lokal, konektivitas pembayaran lintas negara, serta perluasan akses terhadap pasar keuangan Indonesia.

Menurut Perry, sistem pembayaran lintas batas ini akan memberikan manfaat besar, terutama bagi pelaku UMKM, wisatawan, dan pelaku bisnis dari kedua negara.

"Ini adalah langkah untuk menyederhanakan transaksi dan membangun sistem pembayaran yang mudah, aman, dan efisien, sebagai fondasi dari ekonomi digital yang lebih inklusif," imbuhnya.

Langkah ini juga menjadi lanjutan dari ekspansi QRIS ke berbagai negara Asia Tenggara.

Sebelumnya, QRIS telah terhubung dengan sistem pembayaran di Malaysia, Singapura, dan Thailand, serta dalam waktu dekat akan diperluas ke Vietnam dan negara ASEAN lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Perry mengungkapkan bahwa transaksi mata uang lokal (LCT) antara Indonesia dan Jepang kini menempati posisi kedua terbesar setelah Indonesia–Tiongkok.

Hingga Juli 2025, nilai transaksi LCT dengan Jepang mencapai USD 5,1 miliar, sedangkan transaksi dengan Tiongkok tercatat sebesar USD 11,7 miliar pada semester I-2025.

"Transaksi LCT masih banyak didorong oleh aktivitas ekspor-impor, namun ke depan kita ingin memperluas penggunaannya melalui integrasi pembayaran digital lintas batas," jelas Perry.

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru