BREAKING NEWS
Jumat, 12 September 2025

Paylater Jadi Pilihan Anak Muda, Pakar Sebut Ini Risiko Keuangan yang Mengintai

Paul Antonio Hutapea - Kamis, 11 September 2025 10:46 WIB
Paylater Jadi Pilihan Anak Muda, Pakar Sebut Ini Risiko Keuangan yang Mengintai
Ilustrasi. (foto: gramedia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Penggunaan sistem pembayaran Paylater yang memungkinkan konsumen membeli produk dengan cicilan pembayaran di kemudian hari, kian menjadi tren gaya hidup anak muda di Indonesia.

Fenomena ini berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan membengkaknya kebutuhan konsumtif dan harga-harga barang yang terus meningkat.

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, tren Paylater yang terus berlanjut memiliki risiko besar terhadap keuangan personal, khususnya potensi penumpukan hutang.

Baca Juga:

"Biaya hidup yang terus meningkat, termasuk kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan pendidikan, mengurangi kemampuan anak muda untuk menabung. Inflasi dan ketidakstabilan harga membuat sebagian besar pendapatan habis untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari," jelas Achmad, Rabu (10/9/2025).

Achmad menambahkan, kondisi ketenagakerjaan yang didominasi sektor informal dan ekonomi digital yang fleksibel namun tidak stabil turut memperburuk kondisi keuangan anak muda.

Baca Juga:

Meski demikian, dia menegaskan bahwa menyalahkan gaya hidup konsumtif semata tidaklah adil dan tidak menyelesaikan persoalan.

"Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.

Data dari lembaga riset global YouGov menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia tetap optimis menghadapi masa depan meskipun tekanan ekonomi cukup berat sepanjang setahun terakhir.

Hal ini diungkapkan oleh General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit.

"Masyarakat Indonesia memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa di tengah tekanan ekonomi. Mereka meninjau ulang pengeluaran rumah tangga, menyesuaikan gaya hidup, dan mengambil langkah finansial yang lebih hati-hati," kata Edward.

Riset YouGov mengungkapkan bahwa sekitar 50 persen responden mengalami kenaikan pengeluaran rumah tangga, khususnya untuk kebutuhan pokok sebesar 34 persen, pendidikan 25 persen, dan tabungan 24 persen.

Menariknya, pola pengeluaran berbeda antar generasi. Generasi Milenial dan Gen X+ lebih banyak membelanjakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti bahan makanan dan listrik.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Berlayar di Datuk Tanah Datar, Bupati dan Wabup Batu Bara Ikut Cek Kesehatan Gratis
Menkeu Purbaya: Indonesia Tak Akan Alami Krisis 1998 Lagi, Tapi Manajemen Kas Harus Efisien
JK Tegaskan Penyebab Konflik Aceh Bukan Syariat, Melainkan Ketimpangan Ekonomi
Reshuffle Kabinet: Membaca Arah Baru Pemerintahan Prabowo–Gibran
Harga Beras Premium Masih Melonjak di Atas HET, Konsumen Terpaksa Bayar Lebih Mahal
Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.454 per Dolar AS
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru