JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup sesi I perdagangan hari ini di zona hijau, ditopang oleh optimisme investor yang masih menantikan arah kebijakan dari Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Berdasarkan data RTI Business, IHSG tercatat menguat 0,28% atau naik 22,53 poin ke level 7.980 pada akhir sesi pertama. Sebanyak 320 saham menguat, 323 saham melemah, dan 256 saham stagnan.Volume perdagangan sepanjang sesi I mencapai 24,90 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi menyentuh Rp 8,77 triliun dari 1,25 juta kali transaksi. Meskipun sempat jatuh ke zona merah di awal sesi, IHSG kembali pulih dan menguat hingga penutupan sesi pertama.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, menjelaskan bahwa pelaku pasar saat ini cenderung bersikap wait and see, terutama jelang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI dan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dari The Fed.
"Dua agenda itu menjadi perhatian utama investor karena akan menentukan arah suku bunga dan kebijakan moneter ke depan. Jika hasilnya sesuai ekspektasi pasar, maka IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatan," ujar Reza.Ia juga mengimbau agar investor tetap selektif dan cermat, terutama dalam kondisi pasar yang sedang reli. Reza menekankan pentingnya untuk menganalisis fundamental emiten sebelum memutuskan untuk membeli saham, terlebih di tengah sentimen global yang masih fluktuatif.
Sebagai informasi tambahan, harga emas Antam pada hari yang sama juga mencatatkan rekor baru, menembus Rp 2,115 juta per gram, seiring tren pelemahan nilai tukar rupiah dan ketidakpastian geopolitik global.*(bs/j006)