BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

OpenAI Siap Guncang Pasar Dunia, Nilai IPO-nya Bisa Bikin Pusing Investor!

Adam - Jumat, 31 Oktober 2025 08:49 WIB
OpenAI Siap Guncang Pasar Dunia, Nilai IPO-nya Bisa Bikin Pusing Investor!
Ilustraso (Foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTAPerusahaan kecerdasan buatan (AI) terkemuka dunia, OpenAI, tengah menyiapkan langkah besar menuju penawaran umum perdana (IPO) yang berpotensi mencatatkan valuasi hingga USD 1 triliun atau sekitar Rp16.000 triliun.

Jika terealisasi, langkah ini akan menempatkan OpenAI sebagai salah satu IPO terbesar dalam sejarah pasar global.

Mengutip sejumlah sumber internal, OpenAI diperkirakan akan mengajukan dokumen IPO ke otoritas sekuritas Amerika Serikat pada paruh kedua tahun 2026.

Baca Juga:

Perusahaan yang dikenal sebagai pencipta ChatGPT tersebut disebut tengah menargetkan pendanaan sedikitnya USD 60 miliar, meskipun angka pasti dan waktu pelaksanaan masih dapat berubah mengikuti kondisi pasar dan perkembangan bisnis.

Direktur Keuangan OpenAI, Sarah Friar, dikabarkan menargetkan pencatatan saham pada 2027, namun beberapa penasihat internal memperkirakan proses itu dapat dipercepat menjadi akhir 2026.


"IPO bukan fokus utama kami. Kami membangun bisnis yang berkelanjutan dan memajukan misi agar seluruh umat manusia mendapat manfaat dari AGI (Artificial General Intelligence)," ujar juru bicara OpenAI dalam keterangan resminya.

Rencana IPO ini muncul setelah OpenAI menyelesaikan restrukturisasi besar yang mengurangi ketergantungan terhadap Microsoft.

Saat ini, valuasi OpenAI diperkirakan mencapai USD 500 miliar, dengan dorongan kuat dari permintaan global terhadap teknologi AI generatif.

CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut bahwa IPO merupakan opsi paling realistis untuk memenuhi kebutuhan modal besar dalam pengembangan infrastruktur AI di masa depan.


"Saya rasa cukup adil mengatakan bahwa ini adalah jalur yang paling mungkin bagi kami, mengingat kebutuhan modal yang kami miliki," kata Altman dalam pernyataannya.

Meski pendapatan tahunan OpenAI diperkirakan mencapai USD 20 miliar pada akhir 2025, perusahaan juga menghadapi lonjakan biaya operasional dan investasi riset yang signifikan seiring ekspansi agresif di sektor AI global.

OpenAI kini dikendalikan oleh lembaga nirlaba OpenAI Foundation, yang memiliki sekitar 26 persen saham di OpenAI Group dan berhak memperoleh tambahan saham bila target bisnis tercapai.


Sementara itu, Microsoft tetap menjadi investor utama dengan kepemilikan sekitar 27 persen saham setelah menyuntikkan dana lebih dari USD 13 miliar. Investor besar lainnya termasuk SoftBank, Thrive Capital, dan MGX dari Abu Dhabi.

Rencana IPO OpenAI datang di tengah euforia saham berbasis AI di pasar global. Tahun ini, perusahaan CoreWeave berhasil mencatatkan sahamnya di bursa dengan valuasi USD 23 miliar dan kini telah meningkat hampir tiga kali lipat.

Sementara Nvidia mencatat sejarah dengan menjadi perusahaan pertama yang menembus kapitalisasi pasar USD 5 triliun.

Jika IPO OpenAI terealisasi, valuasinya berpotensi menyaingi rekor IPO terbesar sepanjang masa, yakni Saudi Aramco pada 2019 yang berhasil mengumpulkan USD 29,4 miliar, melampaui rekor sebelumnya oleh Alibaba pada 2014 senilai USD 25 miliar.

Langkah OpenAI ini menandai babak baru dalam sejarah industri kecerdasan buatan global, di mana perusahaan AI bukan hanya menjadi inovator teknologi, tetapi juga pilar utama dalam ekonomi digital dunia.*

(kp/M/006)

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru