BREAKING NEWS
Sabtu, 06 Desember 2025

Antrian Warga Padangsidimpuan Mengular di SPBU Akibat Kelangkaan BBM, Harga Eceran Melonjak Tak Masuk Akal

Indra Saputra - Senin, 01 Desember 2025 12:19 WIB
Antrian Warga Padangsidimpuan Mengular di SPBU Akibat Kelangkaan BBM, Harga Eceran Melonjak Tak Masuk Akal
Warga mengantre panjang di sejumlah SPBU di Padangsidimpuan sejak pagi hingga malam. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANGSIDIMPUAN – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) melanda Kota Padangsidimpuan dalam sepekan terakhir.

Ribuan warga terpaksa mengantre panjang di sejumlah SPBU sejak pagi hingga malam, namun sebagian besar pulang tanpa membawa setetes pun BBM.

Baca Juga:
Kelangkaan Pertalite, Pertamax, hingga Solar membuat antrean mengular di hampir semua SPBU.

Situasi yang terjadi pada Senin (1/12/2025) ini disebut warga sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.Burhan, seorang penarik becak bermotor, mengaku antrean panjang membuatnya kehilangan pendapatan harian.

"Untuk dapat 1 liter saja kami bisa antre berjam-jam. SPBU Indra Angkola dan SPBU Serma Lian kosong. Hidup kami bisa putus begini," ujar Burhan dengan nada kecewa.

Ia menyebut kabar bahwa BBM dalam perjalanan menuju Padangsidimpuan, namun kepastian kedatangan pasokan tidak pernah jelas.
"Katanya minyak di jalan, tapi tidak ada kepastian. Kami seperti digantung," katanya.

Di tengah kekosongan SPBU, penjual minyak eceran justru bermunculan dengan harga yang membuat warga geram.

Pertalite dijual Rp 25.000–30.000 per liter, dan Pertamax Rp 35.000–40.000.

"Harga tidak masuk akal. Seperti hidup di daerah pedalaman Papua yang tidak ada akses kendaraan," ujar Burhan.

Ia menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi.
"Jangan-jangan ada oknum yang bermain di balik layar," tambahnya.

Kelangkaan BBM terjadi di tengah kondisi Tabagsel dan Tapanuli yang masih dilanda banjir bandang dan longsor.

Warga semakin tertekan karena mobilitas dan distribusi kebutuhan dasar ikut terganggu.

"Ini membuat penderitaan warga semakin panjang," ujar Burhan.

Aktivis sosial Tabagsel, Adi Tanjung, menilai pemerintah tidak boleh tinggal diam menghadapi situasi yang berpotensi melumpuhkan aktivitas masyarakat.

Baca Juga:

"Pemerintah harus bertindak tegas. Jangan sampai kelangkaan ini dibiarkan berlarut-larut. TNI dan Polri harus turun mengawasi dan menindak oknum yang bermain," tegasnya.

Menurut Adi, kelangkaan ini sudah berdampak langsung pada mobilitas warga, distribusi logistik, hingga ekonomi lokal.

Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU di beberapa titik di Padangsidimpuan belum memberikan pernyataan resmi terkait kelangkaan BBM ini.

Warga berharap pasokan segera stabil agar kehidupan sehari-hari bisa kembali normal.*


(ad)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Momen Menyentuh Saat Najwa Shihab Temui Pengungsi Aceh Tamiang, Bocah Bertanya: “Kakak Kaya Ya?”
Tim Gabungan Masih Berjuang Cari Korban Longsor Humbahas, 2 Orang Masih Hilang
Prabowo Tinjau Lokasi Bencana Sumatera: Listrik Akan Pulih, Desa Terisolasi Akan Ditembus
Kelangkaan BBM dan LPG Aceh Bikin Warga Resah, Antrean Mengular Sejak Subuh
Tiba di Tapteng, Prabowo Pastikan Penanganan Darurat Banjir Sumatra Berjalan Maksimal
Pasca Banjir, Disdikbud Medan Imbau Sekolah Gelar Pembelajaran dari Rumah Mulai 1 Desember
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru