BREAKING NEWS
Jumat, 19 Desember 2025

IHSG Dibuka Menguat 0,26%: Saham RLCO, MUTU, dan SUPA Pimpin Top Gainers

Raman Krisna - Rabu, 17 Desember 2025 09:28 WIB
IHSG Dibuka Menguat 0,26%: Saham RLCO, MUTU, dan SUPA Pimpin Top Gainers
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,26% ke level 8.709,38 pada perdagangan Rabu (17/12/2025).

Saham RLCO, MUTU, dan Superbank (SUPA) menjadi primadona pagi ini setelah melonjak tajam di awal sesi.

Data RTI Business pukul 09.01 WIB mencatat IHSG bergerak di kisaran 8.699–8.717, dengan total volume perdagangan mencapai 1,14 miliar saham senilai Rp650,63 miliar dari 101.991 kali transaksi.

Baca Juga:

Sebanyak 314 saham menguat, 126 saham melemah, dan 194 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia tercatat Rp16.018 triliun.

Di sektor blue chips, TLKM naik 1,14% ke Rp3.560 per lembar, AMMN naik 1,88% ke Rp6.775 per lembar, dan EMTK menguat 1,02% ke Rp1.485 per lembar.

Sementara BMRI dan BBCA masing-masing turun 0,80% dan 0,62%.

Saham RLCO memimpin top gainers dengan lonjakan 24,82% ke Rp855 per saham, diikuti MUTU naik 24,62% ke Rp162 per saham, serta SUPA yang baru listing melejit 24,41% ke Rp790 per lembar.

Meski menguat, analis MNC Sekuritas memperingatkan IHSG berpotensi koreksi lanjutan ke kisaran 8.464–8.560 karena tekanan jual yang masih dominan.

Skenario teknikal menunjukkan IHSG berada di awal wave [iv] dari wave 5 pada label hitam, membuka peluang koreksi lebih dalam menuju area 8.000-an.

Level support diperkirakan di 8.553–8.493, sedangkan resistansi berada di 8.714–8.821. Saham rekomendasi hari ini meliputi ADRO, BRIS, JPFA, dan TOWR.

Sementara itu, investor berhati-hati menjelang pengumuman hasil RDG BI yang diperkirakan mempertahankan BI Rate di 4,75%.

Secara teknikal, MACD negatif semakin melebar, tetapi Stochastic RSI di area oversold menunjukkan potensi Golden Cross, dan IHSG tertutup di atas MA5, membuka peluang penguatan jika mampu bertahan di atas 8.750.

Dari kebijakan domestik, Menteri Keuangan memastikan tarif bea keluar untuk batu bara berlaku mulai 1 Januari 2026, berkisar 1%–5%, yang berpotensi menurunkan margin laba emiten batu bara ekspor.

Bea keluar emas juga berlaku mulai 1 Januari 2026 dengan tarif 7,5%–15%.

Dari pasar global, data nonfarm payrolls AS November naik 64.000, melampaui ekspektasi 50.000, sementara tingkat pengangguran meningkat ke 4,6%, level tertinggi lebih dari empat tahun, menimbulkan kekhawatiran perlambatan pasar tenaga kerja AS menjelang pengumuman CPI November.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.*


(bi/ad)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
IHSG Dibuka Menguat ke 8.675,18, Saham Emas dan Bank Menjadi Sorotan Investor
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.653 per Dolar AS, Dipengaruhi Data Ketenagakerjaan AS dan Kebijakan The Fed
Danantara Bakal Pangkas Sejumlah BUMN hingga ke Anak Cucunya: Tidak Boleh Ada PHK!
Emas Antam Menguat: Cek Harga Lengkap 1 Gram Hingga 1 Kg
IHSG Melemah 0,92 Persen, Saham AMRT, BBKP, dan NICL Jadi Sorotan
IHSG Hari Ini: Rawan Koreksi, Analis Pantau Level 8.447–8.562
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru