SEOUL — Chairman HYBE Corporation, Bang Si Hyuk, dijadwalkan menjalani pemeriksaan oleh Unit Investigasi Metropolitan Badan Kepolisian Metropolitan Seoul pada 15 September 2025, terkait dugaan penipuan dalam proses initial public offering (IPO) HYBE beberapa tahun silam.
Ini menjadi pemeriksaan hukum pertama secara langsung terhadap pendiri agensi besar yang menaungi boy group global BTS tersebut. Bang diduga melanggar Undang-Undang Pasar Modal Korea Selatan, dengan memberikan pernyataan menyesatkan kepada investor pada tahun 2019, menjelang IPO HYBE.
"Bang Si Hyuk saat itu menyatakan tidak ada rencana IPO kepada investor," tulis laporan dari Allkpop, dikutip Rabu (10/9/2025).
Akibat pernyataan tersebut, sejumlah investor menjual saham mereka kepada perusahaan bertujuan khusus (Special Purpose Company/SPC) yang dibentuk oleh private equity fund (PEF) dan didanai oleh para eksekutif HYBE sendiri.
Namun, dalam waktu yang hampir bersamaan, HYBE justru telah mengajukan dokumen pra-IPO, termasuk permohonan auditor yang ditunjuk, sebagai bagian dari proses menuju pencatatan saham publik.
Setelah IPO berjalan, Bang Si Hyuk disebut menerima 30% dari keuntungan penjualan PEF, yang membuatnya diduga meraup keuntungan ilegal sebesar 190 miliar won atau setara Rp 2,2 triliun.
Polisi dan Otoritas Keuangan Bergerak
Kasus ini mencuat setelah penggerebekan dilakukan terhadap kantor pusat HYBE pada Juli 2025. Sejak itu, otoritas keuangan Korea Selatan mengajukan pengaduan resmi ke kejaksaan, yang kemudian menyerahkan perkara ini ke Divisi Investigasi Kejahatan Keuangan dan Sekuritas Kejaksaan Distrik Selatan Seoul.
Tak hanya itu, Layanan Pajak Nasional Korea juga dilaporkan memulai audit khusus terhadap HYBE pada bulan yang sama.
Apa Dampaknya?
Dugaan penipuan IPO ini bukan hanya mengguncang reputasi Bang Si Hyuk, tapi juga menjadi sentimen negatif bagi pasar saham HYBE dan persepsi publik terhadap ekosistem bisnis K-Pop yang selama ini dikenal profesional dan modern.
Belum ada pernyataan resmi dari Bang Si Hyuk maupun pihak HYBE mengenai panggilan pemeriksaan tersebut.*