BREAKING NEWS
Selasa, 29 April 2025

Bongkar Kasus Penipuan ‘Like’ YouTube: Pelajaran Penting Tentang Ancaman Scamming di Era Digital

BITVonline.com - Sabtu, 29 Juni 2024 07:29 WIB
45 view
Bongkar Kasus Penipuan ‘Like’ YouTube: Pelajaran Penting Tentang Ancaman Scamming di Era Digital
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KAMBOJA –Kasus penipuan baru-baru ini menggemparkan Indonesia, menyoroti modus operandi canggih yang melibatkan YouTube sebagai alat utama untuk menipu. Polisi mengungkap bahwa seorang WNI berinisial D, yang berbasis di Kamboja, telah terlibat dalam skema penipuan yang menjadikan tombol ‘like’ di YouTube sebagai senjata untuk menarik korban.

Modus operandi ini dimulai dengan menggoda korban dengan tawaran pekerjaan sederhana: melakukan ‘like’ terhadap video di YouTube dengan imbalan komisi sebesar Rp 31 ribu per video. Namun, sebelum bisa memulai pekerjaan, korban diminta untuk melakukan deposit uang ke rekening tertentu. Baru setelah itu, mereka dijanjikan pekerjaan untuk memencet tombol ‘like’ di platform video tersebut.

Pelaku utama, D, diketahui memiliki dua anak buah di Indonesia yang bertugas mencari rekening untuk menampung uang hasil penipuan. Dengan bantuan mereka, D berhasil mengumpulkan 15 rekening fisik dari Indonesia yang kemudian digunakan untuk aktivitas penipuannya. Rekening-rekening ini dikirimkan ke Kamboja dengan menggunakan jasa ekspedisi, memudahkan D untuk mengendalikan transaksi keuangan tanpa terdeteksi.

Baca Juga:

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengungkapkan bahwa modus operandi ini melibatkan penggunaan rekening Indonesia yang dibuka dengan data-data dari warga lokal. Namun, penting untuk dicatat bahwa data yang digunakan tidak berasal dari korban penipuan langsung, melainkan dari individu lain yang bukan target langsung dari aksi kejahatan ini.

Polisi juga mencatat bahwa baru satu korban yang teridentifikasi dalam kasus ini, dengan kerugian mencapai Rp 806.220.000. Korban ini awalnya dihubungi melalui WhatsApp oleh seseorang yang mengaku sebagai asisten dari PT. IKEA, menawarkan pekerjaan seperti yang telah disebutkan.

Baca Juga:

Kasus ini tidak hanya menyoroti ancaman penipuan di era digital, tetapi juga penting sebagai pelajaran tentang keamanan online bagi masyarakat. Dengan semakin canggihnya teknologi, perlu kewaspadaan ekstra terhadap tawaran-tawaran pekerjaan yang terkesan mudah tetapi tidak jelas keabsahannya.

Dalam upaya untuk memerangi kejahatan semacam ini, Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan dan pelaku di balik modus penipuan ‘like’ YouTube ini. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan yang mengharuskan pembayaran di muka atau yang terkesan terlalu baik untuk menjadi kenyataan.

Kasus ini menunjukkan bahwa kejahatan digital tidak mengenal batas geografis, dengan pelaku yang beroperasi dari luar negeri tetapi memanfaatkan infrastruktur dan koneksi lokal untuk merencanakan dan melancarkan aksinya. Masyarakat diminta untuk selalu melakukan verifikasi dan tidak mudah percaya terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, demi melindungi diri dari ancaman serupa di masa depan.

Penutup:

Kisah penipuan ‘like’ YouTube ini bukan hanya sekadar berita, tetapi juga cerminan dari bagaimana teknologi yang semakin maju dapat dimanfaatkan untuk kejahatan. Semoga dengan pengungkapan kasus ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keamanan digital dan dapat lebih berhati-hati dalam bertransaksi online.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Curanmor Semakin Marak, Aksi Pelaku Terekam CCTV Saat Korban Memanaskan Sepeda Motor di Depan Rumah
Mahkamah Konstitusi Tegaskan Hoaks di Dunia Maya Tak Dapat Diproses Hukum Jika Tak Menyebabkan Kerusuhan Fisik
Kejari Merauke Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Gereja Santa Maria Fatima, Kerugian Negara Capai Rp 4,82 Miliar
Tinjau Pembinaan Warga Binaan, Deputi Kemenkopolhukam Apresiasi Program Unggulan Lapas Jember
Bupati Madina Minta OPD Evaluasi Kinerja, Fokuskan RKPD 2026 pada Pembangunan Inklusif
Lantik 1.586 ASN Baru, Bupati Madina Tekankan Etika, Loyalitas, dan Kinerja
komentar
beritaTerbaru