BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

Polsek Medan Helvetia Mengamankan Pembunuh Abang Tirinya

BITVonline.com - Senin, 06 Mei 2024 09:19 WIB
Polsek Medan Helvetia Mengamankan Pembunuh Abang Tirinya
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN HELVETIA -Kasus tragis pembunuhan yang melibatkan seorang adik, Gilang Prasetya (21), dan abang tirinya, Panji Satria (33), telah mengejutkan warga Medan. Gilang Prasetya diamankan oleh Polsek Medan Helvetia setelah bersembunyi selama 12 hari dan akhirnya menyerahkan diri ke Polresta Bogor pada 4 Mei lalu.

Kisah pelariannya membawa Gilang melalui perjalanan yang panjang, melewati beberapa daerah sebelum akhirnya ditangkap. Dalam wawancara dengan polisi, Gilang memaparkan rute perjalanannya, dari Medan Amplas hingga Kota Pinang, Pekanbaru, Solok, Sumatera Barat, dan akhirnya ke Bogor. Di tengah pelariannya, ia singgah di rumah orangtua angkatnya di Bukit Tinggi, di mana ia mengamen untuk mencari uang demi bertahan hidup.

Peristiwa tragis tersebut bermula pada 22 April lalu, ketika Gilang dan Panji terlibat dalam cekcok di Jalan Asrama, Medan Helvetia, di depan RS Hermina Medan. Keduanya adalah pengatur lalu lintas liar, yang dikenal sebagai “pak Ogah”. Gilang mengaku bahwa seharusnya giliran dia yang melakukan pengaturan, namun Panji tetap terlibat. Perseteruan itu berujung pada pertarungan fisik, di mana Panji mencoba menyerang Gilang dengan pisau. Namun, Gilang berhasil menghindar dan akhirnya menikam Panji dengan gunting tajam, menyebabkan Panji tewas bersimbah darah.

Pengakuan Gilang mengungkapkan bahwa profesi sebagai pengatur lalu lintas liar memberinya penghasilan harian sebesar Rp 300 ribu. Uang tersebut ia gunakan, antara lain, untuk membeli makanan kucing bagi orangtua angkatnya. Namun, konflik yang terjadi dengan abang tirinya mengubah segalanya, dan Gilang kini dihadapkan pada ancaman hukuman penjara 15 tahun.

Kasus ini menyoroti kompleksitas hubungan keluarga dan kehidupan di jalanan yang dihadapi oleh banyak individu di tengah kondisi sosial dan ekonomi yang sulit. Dalam kejadian tragis ini, dua nyawa telah hilang, meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

Pihak berwenang telah menegaskan bahwa Gilang Prasetya akan dihadapkan pada konsekuensi hukum atas perbuatannya. Namun, sementara itu, kisah tragis ini juga menjadi refleksi bagi masyarakat akan pentingnya penyelesaian konflik dengan cara yang damai dan pencegahan terhadap kekerasan di berbagai lapisan masyarakat.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru