
Prakiraan Cuaca Sumut Hari Ini, Senin 8 September 2025: Didominasi Hujan Ringan
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Sumatera Utara (Sumut) akan mengalami
Nasional
SYDNEY – Pencarian yang menggemparkan seluruh Australia akhirnya mencapai titik terang, tetapi dengan kesedihan yang mendalam. Jesse Baird (26), seorang presenter televisi yang ceria, dan kekasihnya, Luke Davies (29), seorang pramugara Qantas, ditemukan tewas di sebuah area pedesaan di luar Sydney pada Selasa (27/2). Mereka adalah pasangan gay yang hidup bahagia bersama, tetapi kisah cinta mereka berakhir tragis.
Dilansir oleh AFP, Kepala Kepolisian New South Wales, Karen Webb, mengumumkan penemuan kedua jenazah tersebut. “Kami sangat yakin kami telah menemukan jenazah Luke dan Jesse,” ujarnya dengan penuh kesedihan. Keluarga kedua korban, meskipun merasa sedih, akhirnya merasa lega dengan kabar tersebut.
Pencarian yang dilakukan selama hampir seminggu oleh otoritas Australia mengalami banyak tantangan. Upaya pencarian itu diwarnai dengan temuan pakaian berlumuran darah di tempat sampah besar dan “sejumlah besar darah” di tempat tinggal Baird.
Baca Juga:
Kini, fakta yang mengejutkan muncul. Seorang polisi Australia berusia 28 tahun, yang namanya belum diungkapkan, telah ditahan atas tuduhan membunuh kedua korban tersebut. Polisi itu diduga telah menjalin hubungan dengan Baird, membuat motif di balik pembunuhan ini semakin rumit.
Kepolisian setempat meyakini bahwa kedua korban ditembak di sebuah rumah di pusat kota Sydney sebelum mayat mereka dimasukkan ke dalam tas papan selancar dan dibuang ke kawasan pedesaan. Uji balistik juga mengungkapkan bahwa senjata api yang digunakan dalam pembunuhan ini cocok dengan senjata yang ditemukan di brankas kantor polisi setempat.
Baca Juga:
Meskipun belum jelas motif di balik pembunuhan ini, pihak kepolisian menyatakan bahwa kasus ini “bersifat domestik” dan bukanlah “kejahatan kebencian terhadap kaum gay”.
Polisi yang menjadi terdakwa dalam kasus ini ternyata memiliki latar belakang yang kontroversial. Sebelum bergabung dengan kepolisian, dia dikenal sebagai seorang pemburu selebriti dan blogger. Namun, dia juga pernah diselidiki atas penggunaan taser secara agresif terhadap seorang pria Aborigin pada tahun 2020.
Tragedi ini tidak hanya merenggut dua nyawa, tetapi juga menyoroti kompleksitas dalam kehidupan pribadi dan profesional polisi yang menjadi terdakwa. Australia harus berdamai dengan kenyataan pahit bahwa kekerasan domestik telah merenggut kebahagiaan dan masa depan dua jiwa yang dicintai.
(FZ/011)
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Sumatera Utara (Sumut) akan mengalami
NasionalMEDAN Ginjal berperan vital dalam menyaring racun, menjaga keseimbangan cairan, dan mengatur tekanan darah. Namun, pola makan yang buruk
KesehatanSIDOARJO Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan suntikan semangat langsung kepada para pemain Timnas Indonesia U23 jelang laga krusi
OlahragaJAKARTA Di era digital saat ini, ponsel pintar bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menjadi pusat aktivitas finansial dan data priba
Sains & TeknologiJAKARTA Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sekaligusSekretaris Jenderal Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Abd
NasionalGARUT Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Nandi Juliawan, yang lebih dikenal dengan nama panggung Encuy Preman Pensiun, dite
PeristiwaJAKARTA Sosok ibu berjilbab pink yang menjadi ikon simbol tuntutan gerakan 178 dalam aksi demonstrasi Agustus 2025 akhirnya terungkap m
NasionalMEDAN Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melalui Program Studi Ilmu Falak dan Observatorium Ilmu Falak (OIF UMSU) akan mengg
PendidikanBANDA ACEH Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Banda Aceh menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke VI, Ahad (
PolitikTAKENGON Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Tengah menggelar kegiatan coffee morning bersama insan pers, K
Nasional