
Heboh! Selain Jokowi, Beathor Sebut Banyak Kader PDIP Diduga Gunakan Ijazah Palsu untuk Maju Pilkada
JAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, kembali memantik kontroversi dengan pernyataannya yang menyebut Presiden Joko
Politik
BOLTIM – Kasus pembunuhan yang menggemparkan masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, beberapa pekan lalu, kembali mengemuka setelah dilakukannya rekonstruksi oleh kepolisian setempat. Peristiwa tragis tersebut menimpa seorang bocah berusia 8 tahun yang ditemukan tewas dengan kondisi leher terputus di area perkebunan warga. Rekonstruksi yang dilakukan di beberapa lokasi, termasuk tempat penemuan jasad korban, menjadi pusat perhatian ratusan masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung.
Pelaku pembunuhan, Arnita Mamonto alias Aning, didampingi oleh aparat keamanan dan tim hukum, memperagakan sejumlah adegan yang mensimulasikan kronologi pembunuhan tersebut. Kasat Reskrim Polres Boltim, AKP Denny Tampenawas, menjelaskan bahwa tujuan dari rekonstruksi ini adalah untuk melengkapi berkas penyidikan dan mengungkap motif di balik perbuatan keji tersebut.
Dari rekonstruksi yang dilakukan, terungkap bahwa pelaku awalnya menggoda korban dengan ajakan bermain, namun situasi berubah menjadi gelap ketika pelaku, yang diketahui memiliki niat membunuh hanya untuk merampas perhiasan yang dikenakan oleh bocah tersebut. Dalam rekonstruksi yang berlangsung beberapa jam, pelaku memperagakan kurang lebih 50 adegan pembunuhan, dengan adegan ke-21 menampilkan pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara menggorok leher.
Baca Juga:
Sebelumnya, Aning telah melakukan perbuatan sadis dengan membunuh gadis belia berumur 8 tahun tersebut dan memutilasi korban. Tidak hanya membunuh, pelaku juga mencuri seluruh perhiasan emas yang dipakai oleh korban, yang kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhannya. Dari informasi yang beredar, diketahui bahwa pelaku, Aning, memiliki gaya hidup hedonistik yang menyebabkan dirinya mengambil langkah tercela dengan membunuh dan mencuri perhiasan.
Peristiwa ini menjadi bukti kekejaman dan kejahatan yang harus ditindak tegas oleh pihak berwenang. Selain itu, kasus ini juga memunculkan keprihatinan akan kondisi keamanan dan perlindungan anak-anak di masyarakat. Langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang lebih tegas menjadi penting guna mencegah terulangnya kejadian serupa dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.
Baca Juga:
(A/08)
JAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, kembali memantik kontroversi dengan pernyataannya yang menyebut Presiden Joko
PolitikKOTA KINABALU Dunia kuliner Malaysia dikejutkan oleh kabar tragis yang melibatkan Etiqah Siti Noorashikeen Mohd Sulong, mantan finalis M
InternasionalMEDAN Pemerintah Kota Medan bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan mempercepat rencana pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) sebaga
PemerintahanMEDAN Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mengenakan rompi juru parkir (jukir) adu mulut dengan petugas Dinas Perhubungan (Dish
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Harapan warga Gampong Alue Naga untuk memiliki kembali jembatan penghubung pasca tsunami 2004 semakin mendekati kenyataan. Pe
PemerintahanJAMBI Konflik rumah tangga anggota DPRD Provinsi Jambi, Rendra Ramadhan Usman, berbuntut panjang. Istrinya, Winda Irzalina Pratiwi, bers
Hukum dan KriminalNAGAN RAYA Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Ditpidnarkoba) Bareskrim Polri memusnahkan ladang ganja seluas 25 hektare yang tersebar
Hukum dan KriminalMUARO JAMBI Unit Tipidter Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Muaro Jambi melakukan pengecekan terhadap lokasi kebocoran pipa m
PeristiwaBANDA ACEH Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh meninjau langsung progres pembangunan jembatan gantung sepanjang 80
PemerintahanDELI SERDANG Insiden ricuh yang terjadi dalam rapat paripurna DPRD Deli Serdang, Senin (23/6/2025), kini berbuntut panjang. Salah satu a
Politik