BREAKING NEWS
Kamis, 06 November 2025

KPK Akan Panggil Kepala Bapanas Terkait Korupsi SYL Besok

BITVonline.com - Kamis, 01 Februari 2024 12:08 WIB
KPK Akan Panggil Kepala Bapanas Terkait Korupsi SYL Besok
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Kasus korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), di Kementerian Pertanian (Kementan) masih menjadi sorotan utama, dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusutnya hingga ke akar masalah. Dalam upaya penyelidikan dan penyidikan kasus ini, tim penyidik KPK merencanakan pemanggilan kepada Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, sebagai saksi besok.

Pemanggilan Arief pada Jumat pekan lalu harus ditunda karena alasan berhalangan hadir, dan dia meminta penundaan pemeriksaan. Namun, KPK tetap mempercepat proses penyelidikan dengan mengagendakan pemanggilan ulang untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan dalam pengungkapan kasus ini.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan SYL, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan nonaktif, Muhammad Hatta, serta Sekretaris Jenderal Kementan nonaktif, Kasdi Subagyono, sebagai tersangka. Mereka diduga terlibat dalam pemerasan dan gratifikasi yang melibatkan ASN di Kementan, dengan jumlah uang yang disetorkan ASN kepada mereka mencapai USD 4.000-10.000 per bulan. Dugaan ini menimbulkan kerugian negara yang signifikan, diperkirakan mencapai Rp 13,9 miliar.

Selain tuduhan pemerasan dan gratifikasi, SYL juga dijerat dengan dugaan tindak pidana pencucian uang. Dugaan tersebut muncul karena dugaan penggunaan uang setoran ASN Kementan untuk kepentingan pribadi, seperti pembayaran cicilan Alphard, perawatan wajah, hingga umrah. Hal ini menggambarkan dugaan penyalahgunaan kekuasaan yang serius dan merugikan masyarakat serta negara secara luas.

Kasus ini menjadi bukti bahwa korupsi telah merajalela di berbagai lini pemerintahan, bahkan mencapai tingkat kementerian. Langkah KPK dalam mengungkap dan menindak para pelaku korupsi, termasuk pejabat tinggi negara, menunjukkan komitmen untuk membersihkan sistem pemerintahan dari praktik-praktik korupsi yang merusak. Dengan tindakan tegas dan transparan seperti ini, diharapkan keadilan dapat ditegakkan dan integritas sistem pemerintahan dapat dipulihkan.

(A/08)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru