BREAKING NEWS
Sabtu, 26 April 2025

Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Puluhan Juta Rupiah Disita, Ini Fakta-faktanya

BITVonline.com - Minggu, 29 Desember 2024 06:53 WIB
38 view
Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Puluhan Juta Rupiah Disita, Ini Fakta-faktanya
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MAKASSAR – Kasus peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, masih menjadi perbincangan hangat. Peredaran uang palsu yang melibatkan sindikat pencetakan ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dan beberapa kali ditemukan oleh pedagang di Pasar Sentral Sungguminasa, Gowa. Kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama di wilayah Gowa. Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono, menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini dimulai setelah adanya laporan kecurigaan dari masyarakat mengenai peredaran uang palsu di beberapa wilayah, seperti Lambengi, Bontoala, dan Pallangga, Kabupaten Gowa. Pada Rabu (18/12/2024), polisi berhasil mengungkap sindikat ini dan menyita uang palsu senilai Rp 446,7 juta.

Sindikat yang beroperasi di UIN Alauddin Makassar ini hanya mencetak pecahan uang Rp 100 ribu. Berdasarkan pengakuan pelaku, biaya produksi untuk mencetak uang palsu ini mencapai sekitar Rp 56 ribu per lembar. Mereka memilih pecahan Rp 100 ribu karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan pecahan uang lainnya. Menurut polisi, motif utama para pelaku adalah untuk memperoleh uang dalam jumlah besar secara instan. Selain itu, uang palsu tersebut juga digunakan untuk mendukung ambisi politik salah satu tersangka yang ingin mencalonkan diri sebagai calon bupati. Polisi telah menetapkan 17 tersangka terkait sindikat ini dan menyita barang bukti yang diperkirakan bernilai ratusan triliun rupiah.

Meskipun sempat beredar kabar bahwa uang palsu ini sulit dideteksi, terutama oleh mesin ATM, pihak Bank Indonesia (BI) membantah berita tersebut. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, menegaskan bahwa uang palsu yang diproduksi di UIN Alauddin Makassar sangat mudah dikenali dan tidak akan lolos dari deteksi mesin perbankan. Berdasarkan hasil penelitian Bank Indonesia, uang palsu yang diproduksi oleh sindikat di UIN Alauddin Makassar memiliki kualitas sangat rendah dan mudah diidentifikasi melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). Uang palsu tersebut dicetak menggunakan teknik inkjet printer dan sablon biasa, dan tidak dilengkapi dengan unsur pengaman seperti benang pengaman, watermark, electrotype, serta gambar UV. Dengan terungkapnya kasus ini, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu dan melaporkan apabila menemukan indikasi peredaran uang palsu di sekitar mereka.

Baca Juga:

(CHRISTIE)

Baca Juga:
Tags
beritaTerkait
Lisa Mariana Bongkar Masa Lalu: “Ridwan Kamil Bukan Satu-satunya, Ada Artis dan Pejabat Juga”
Gunung Sibayak, Destinasi Wisata Alam Ikonik di Sumatera Utara yang Tak Boleh Dilewatkan
Pelaku Penembakan Remaja di Belawan, Ipan Jengkol, Serahkan Diri Usai Ultimatum Kapolres
Siasat Sadis Kakak-Adik: Lempar Nahkoda ke Laut Lalu Suap ABK agar Bungkam
Jokowi Diutus Prabowo Hadiri Pemakaman Paus, PAN: Tidak Ada Matahari Kembar
Roy Suryo Tanggapi Santai Laporan Relawan Jokowi soal Ijazah Palsu: Kita Senyum Saja
komentar
beritaTerbaru