Sepi dan Tertutup, Begini Suasana Rumah Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto Usai Ditangkap Kejagung

SOLO -Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto, terkait kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit perbankan senilai hampir Rp 3,6 triliun.

Penangkapan dilakukan pada Selasa malam (20/5) di kediaman pribadinya di Jalan Enggano, Banjarsari, Solo.

Menurut pantauan di lokasi, rumah berlantai dua berwarna coklat-krim tersebut tampak sepi tanpa aktivitas mencolok. Tidak terlihat garis polisi atau penjagaan khusus dari pihak kejaksaan. Seorang pria yang mengaku sebagai penjaga rumah membenarkan bahwa itu adalah kediaman pribadi Iwan Setiawan.

"Iya ini rumah pribadi Iwan Setiawan Lukminto. Rumah ini kosong," ujarnya singkat kepada awak media, Rabu (21/5).

Kepala Seksi Intelijen Kejari Solo, Widiharso Nugroho, menjelaskan bahwa setelah penangkapan, Iwan sempat menginap di kantor Kejari Solo.

Pada Rabu pagi (21/5) sekitar pukul 05.00 WIB, ia diterbangkan ke Jakarta dari Bandara Adi Soemarmo Boyolali dengan penerbangan pukul 07.00 WIB.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Iwan Setiawan maupun pihak manajemen PT Sritex terkait penangkapan ini.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengungkapkan bahwa kasus ini berkaitan dengan dugaan penyimpangan dalam pemberian fasilitas kredit oleh empat bank kepada PT Sritex, yakni:

Bank DKI

Bank Jateng

Bank Jabar Banten (BJB)

Bank Negara Indonesia (BNI)

Ketiga bank pertama merupakan bank pembangunan daerah (BPD), sedangkan BNI merupakan bank BUMN. Total nilai kredit yang disorot dalam kasus ini mencapai sekitar Rp 3,6 triliun.

Iwan Setiawan diketahui menjabat sebagai Direktur Utama Sritex dari 2014 hingga 2023, dan kini menjabat sebagai Komisaris Utama. Jabatan Dirut saat ini dipegang oleh adiknya, Iwan Kurniawan Lukminto.

Kejagung masih terus melakukan pengembangan penyidikan untuk mengungkap peran Iwan serta pihak-pihak lain dalam kasus ini.*

(kp/j006)