
1.000 Pelajar Ikuti Lomba Kreasi Formasi Pemuda 2025 di Medan, Perebutkan Piala Wali Kota
MEDAN sebanyak 1.000 pelajar dari 27 sekolah setingkat SMA/SMK/Madrasah Aliyah berpartisipasi dalam Lomba Kreasi Formasi (Kreafor) Pemuda
Pendidikan
BINJAI– Rumah Sakit Umum (RSU) Sylvani di Binjai dan empat dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut kini tengah digugat oleh keluarga Indra Buana Putra (31) di Pengadilan Negeri (PN) Binjai, akibat dugaan malapraktik yang menyebabkan kematian istrinya, Putri Afriliza (31), serta anak ketiganya yang berusia 8 bulan dalam kandungan. Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa (17/9/2024), dan keluarga korban merasa bahwa kematian tersebut disebabkan oleh kelalaian oknum dokter yang bertugas di RSU Sylvani.
Kuasa hukum keluarga korban, Risma Situmorang, saat diwawancarai usai mediasi di PN Binjai, menjelaskan kronologi peristiwa yang berujung pada gugatan tersebut. Menurutnya, almarhumah Putri adalah pasien rutin di RSU Sylvani, khususnya oleh dr. Sugianto, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn). Pada kehamilan ketiganya, almarhumah memutuskan untuk berkonsultasi dengan dr. Sugianto setelah sebelumnya melahirkan dua anak secara caesar dengan dokter lain, dr. Faisal Fahmi.Namun, Risma menjelaskan bahwa meskipun Putri telah memasuki usia kandungan delapan bulan, dr. Sugianto tidak memberikan jadwal konsultasi yang teratur atau memperhatikan perkembangan kehamilannya secara memadai. Keluarga pun yang merasa khawatir, berinisiatif untuk datang ke rumah sakit guna berkonsultasi lebih lanjut, namun tidak ada jadwal konsultasi yang jelas.
“Pada usia kandungan 8 bulan, kami mengetahui bahwa bayi almarhumah sungsang melalui hasil USG. Untuk itu, dr. Sugianto menyarankan agar almarhumah melakukan gerakan seperti sujud dalam harapan posisi bayi bisa kembali normal. Namun, yang menjadi masalah adalah dokter tidak mempercepat jadwal konsultasi, padahal ada potensi bahaya yang mengancam,” ujar Risma.Pada 16 September 2024, kontraksi mulai dirasakan oleh almarhumah, yang kemudian pergi ke RSU Sylvani untuk mendapatkan pertolongan. Namun, Risma menambahkan bahwa pada saat itu tidak ada dokter kandungan yang bertugas di rumah sakit tersebut. Keluarga korban bahkan merasa kesulitan dalam mencari dokter yang dapat menangani kondisi tersebut, dan memutuskan untuk kembali ke rumah.
“Karena tidak ada dokter, keluarga almarhumah memutuskan untuk pulang ke rumah dan mencari bidan untuk mengatasi rasa sakit yang semakin intens. Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil, sehingga pada 17 September 2024, sekitar pukul 02.00 WIB, keluarga kembali ke RSU Sylvani karena kontraksi semakin kuat,” jelas Risma. (JOHANSIRAIT)
MEDAN sebanyak 1.000 pelajar dari 27 sekolah setingkat SMA/SMK/Madrasah Aliyah berpartisipasi dalam Lomba Kreasi Formasi (Kreafor) Pemuda
PendidikanJAKARTA Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi besar terkait insiden keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG
KesehatanJakarta Barat Kebakaran permukiman terjadi di Jalan Gang Langgar 1, nomor 4, RT 4/RW 06, Taman Sari, Minggu (28/9/2024). Hingga pukul 15
PeristiwaSOLO Laga pekan ketujuh Super League 20252026 mempertemukan Persis Solo melawan Arema FC di Stadion Manahan, Minggu (28/9/2025) pukul 15.
OlahragaJAKARTA Akhir pekan ini, sejumlah pengguna WhatsApp berkesempatan menerima saldo DANA gratis hingga Rp151.000 melalui beberapa aplikasi pe
EkonomiJAKARTA Game penghasil uang Happy Block kembali menjadi sorotan karena memungkinkan penggunanya menerima saldo DANA gratis hingga Rp377.00
EkonomiACEH Komunitas Inisiatif Konservasi Hutan Wakaf (IKHW) menggelar kegiatan Hari Menanam Hutan Wakaf di kawasan Hutan Wakaf Jantho, Aceh Bes
Pertanian AgribisnisLANGKAT Bupati Langkat, Syah Afandin, melayat ke rumah duka mantan Bupati Langkat dua periode, H Ngogesa Sitepu, sekaligus menaburkan bung
NasionalJEPANG Marc Marquez resmi menjadi juara dunia MotoGP 2025 setelah finis di posisi kedua pada MotoGP Jepang 2025, yang digelar di Sirkuit M
OlahragaJAKARTA PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) kembali menggelar Anugerah Pewarta Energi Kalimantan (APEKA) 2025, sebagai bentuk apresiasi bagi
Nasional