BREAKING NEWS
Minggu, 17 Agustus 2025

Polres Tapteng Periksa 14 Saksi Kasus Persekusi Siswa SMA Matauli Pandan

Paul Antonio Hutapea - Kamis, 14 Agustus 2025 20:30 WIB
Polres Tapteng Periksa 14 Saksi Kasus Persekusi Siswa SMA Matauli Pandan
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya. (foto: dok Humas Polres Tapteng)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TAPTENG - Kasus dugaan persekusi dan penganiayaan terhadap seorang siswa SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), terus didalami oleh pihak Kepolisian.

Hingga saat ini, Polres Tapteng telah memeriksa 14 saksi yang diduga terlibat atau mengetahui peristiwa kekerasan yang menyebabkan korban, SMM, mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kapolres Tapteng, AKBP Wahyu Endrajaya, menyampaikan bahwa kasus ini kini berada pada tahap pengumpulan keterangan dari para saksi, yang mayoritas merupakan siswa sekolah.

Baca Juga:

"Di sini kami bukan untuk menangkap, tetapi untuk meminta keterangan secara intensif dari para siswa. Sudah ada sekitar 14 orang yang kami periksa," ujar Wahyu dalam keterangannya di Mapolres Tapteng, Kamis (14/8/2025).

Namun, Wahyu menyebut proses penyidikan sedikit terhambat karena korban masih belum dapat memberikan keterangan akibat kondisi kesehatannya yang belum stabil. Selain itu, seorang saksi kunci juga belum hadir dalam proses pemeriksaan.

Baca Juga:

"Korban masih dirawat dan belum bisa kami mintai keterangan. Sementara satu siswa saksi kunci juga belum bisa hadir," tambahnya.

Kapolres: Bukan Geng Sekolah, Tapi Perkelahian karena Cekcok

Menanggapi narasi yang beredar soal keterlibatan geng sekolah, Kapolres Wahyu membantah bahwa insiden ini merupakan aksi geng atau pengeroyokan terencana.

"Kami luruskan, ini bukan pengeroyokan oleh geng sekolah. Ini adalah kasus penganiayaan yang dipicu oleh cekcok atau kesalahpahaman antara dua siswa," tegasnya.

Insiden terjadi di luar jam sekolah dan berlangsung di Jalan Baru, yang diduga menjadi lokasi pertemuan keduanya pasca perselisihan.

Kapolres juga menegaskan keterlibatan aktifnya dalam penanganan kasus ini. Setelah menerima laporan dari orang tua korban pada Rabu (13/8/2025) pukul 00.25 WIB, ia langsung bergerak ke lokasi keesokan harinya bersama jajarannya.

Kondisi Korban: Luka Serius di Kepala dan Wajah

Korban, SMM, mengalami luka parah akibat penganiayaan. Menurut Ericson Maharaja, ayah korban, peristiwa bermula dari dalam kelas dan berlanjut ke kamar mandi sekolah. Luka-luka yang dialami termasuk:

Gigi copot

Pembuluh darah pecah di mata kiri

Tulang rawan telinga koyak

Pembengkakan di wajah dan kepala

Kondisi ini membuat korban harus mendapatkan penanganan medis intensif dan belum bisa memberikan keterangan resmi kepada pihak berwajib.

Desakan Transparansi

Sementara itu, sejumlah pihak termasuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sekolah menyuarakan keprihatinan terhadap dugaan minimnya transparansi penanganan kasus ini oleh pihak sekolah. Mereka meminta aparat penegak hukum untuk menangani kasus ini secara tuntas tanpa intervensi.*

(ms/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Hari Keempat Gerakan Pangan Murah Polres Tapteng, 3 Ton Beras Ludes Diserbu Warga
Bupati Tapteng Jelaskan Alasan Tak Hadiri Rapat Paripurna DPRD saat Pidato Kenegaraan Presiden
Dua Pengedar Sabu Ditangkap Sat Narkoba Polres Tapteng, Salah Satunya Residivis
Bupati Tapteng Instruksikan Pengaktifan Kembali Pasar Terminal Terpadu Pandan
Polres Tapteng Gandeng Bulog, Ratusan Karung Beras SPHP Ludes dalam Sekejap di Gerakan Pangan Murah
Polres Tapanuli Tengah Bekuk Tiga Pengedar Ganja, Sita 900 Gram Barang Bukti di Pinang Sori
komentar
beritaTerbaru