BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

KPK Bongkar Percakapan Noel Minta Motor Mewah dan Dana Renovasi Rumah ke ‘Sultan’

Abyadi Siregar - Sabtu, 23 Agustus 2025 15:33 WIB
KPK Bongkar Percakapan Noel Minta Motor Mewah dan Dana Renovasi Rumah ke ‘Sultan’
Konferensi pers Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel dan 10 orang lainnya resmi ditahan KPK usai terjaring dalam OTT, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025). (foto: tangkapan layar yt kpk ri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, mengungkap komunikasi antara mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, dengan pejabat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Irvian Bobby Mahendro, terkait permintaan hadiah berupa sepeda motor besar dan dana renovasi rumah.

Menurut Setyo, percakapan tersebut terjadi saat Noel meminta rekomendasi motor kepada Irvian yang dikenal sebagai penggemar kendaraan roda dua.

Irvian kemudian menghadiahkan satu unit motor Ducati Scrambler berwarna biru yang kini telah disita KPK sebagai bagian dari barang bukti dalam penyidikan dugaan korupsi di lingkungan Kemnaker.

"Saat minta motor, IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) berkata kepada IBM (Irvian Bobby Mahendro): 'Saya tahu kamu suka motor besar. Kalau untuk saya cocoknya motor apa?'" ungkap Setyo, menirukan percakapan keduanya, Sabtu (23/8).

Motor tersebut kemudian dikirim ke kediaman Noel dan ditemukan di rumah anaknya.

Penyidik mendapati bahwa motor tersebut menggunakan pelat nomor tidak resmi alias pelat bodong, dan telah diamankan oleh tim penyidik.

Lebih lanjut, KPK juga mengungkap bahwa Irvian pernah menyerahkan dana sebesar Rp3 miliar kepada Noel yang disebut-sebut untuk keperluan renovasi rumah.

Dalam proses komunikasi internal, Noel bahkan menjuluki Irvian sebagai "sultan", merujuk pada banyaknya dana yang dikelola Irvian dalam jabatannya di Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker.

"IEG menyebut IBM sebagai 'sultan', maksudnya orang yang memiliki banyak dana di Direktorat tersebut," kata Setyo.

KPK kini sedang mengusut dugaan korupsi berupa pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Noel dan Irvian telah ditetapkan sebagai tersangka bersama sembilan orang lainnya dari unsur internal Kemnaker maupun swasta.

Modus pemerasan yang dilakukan antara lain memungut biaya hingga Rp6 juta per sertifikasi K3, jauh di atas tarif resmi yang ditetapkan sebesar Rp275 ribu.

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru