JAKARTA — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berujung anarkis dalam beberapa hari terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri saat meninjau kondisi korban kerusuhan demonstrasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Jenderal Sigit menyampaikan bahwa pihaknya tengah mendalami bukti-bukti yang ditemukan di lapangan guna mengungkap dalang di balik aksi-aksi kericuhan tersebut.
"Kami akan menelusuri fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Kami tidak hanya mengejar pelaku di lapangan, namun juga mencari tahu siapa aktor intelektualnya, serta pihak-pihak yang diduga membiayai aksi tersebut," ujar Kapolri.
Kapolri juga menyampaikan bahwa jajaran Kepolisian saat ini tengah fokus menjalankan arahan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk segera memulihkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) secara menyeluruh.
"Kami akan menindaklanjuti arahan Bapak Presiden untuk mengembalikan keamanan nasional, sehingga masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Harapannya, dengan stabilitas yang pulih, roda perekonomian juga dapat kembali bergerak dan bertumbuh," imbuh Jenderal Sigit.
Merujuk data yang dirilis Divisi Humas Polri, hingga 31 Agustus 2025, sebanyak 3.195 orang telah diamankan aparat dalam kurun waktu 25–31 Agustus, di berbagai wilayah di Indonesia. Proses hukum terhadap mereka pun tengah berlangsung secara bertahap.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut:
- 387 orang telah dipulangkan kepada keluarganya,
- 55 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dan
- 2.753 orang masih menjalani pemeriksaan di 15 Polda jajaran.
"Semua proses hukum dilaksanakan dengan mengedepankan asas keadilan dan profesionalitas. Kami pastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai prosedur dan transparan," ujar Brigjen Trunoyudo.