Motif di balik aksi tragis siswi kelas 6 SD yang diduga membunuh ibunya di rumah korban di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (10/12/2025), akhirnya terungkap. (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
MEDAN – Motif di balik aksi tragis siswi kelas 6 SD, SAS alias Al (12), yang diduga membunuh ibunya, Faizah Soraya (42), akhirnya terungkap.
Menurut Komisioner Komisi PerlindunganAnak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini, Al mengaku sakit hati akibat perilaku ibunya yang sering temperamen dan marah-marah, sehingga muncul dorongan emosional hingga melakukan tindakan pembunuhan.
Kasus ini terjadi pada Rabu (10/12/2025) di rumah korban di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara.
Dalam peristiwa itu, korban diduga ditikam sebanyak 20 kali oleh Al hingga meninggal dunia.
Fenomena seperti ini dalam literatur disebut parricide, yakni kasus di mana anak menjadi pelaku dan orangtua menjadi korban.
Diyah menjelaskan, kasus parricide biasanya dipicu oleh berbagai faktor, termasuk faktor emosional anak, kondisi ekonomi keluarga, kurangnya dukungan sosial, dan pola pengasuhan bermasalah.
"Dalam kasus ini, motivasi utama Al adalah sakit hati terhadap ibunya. Dia merasa perlu membela kakaknya dan ayahnya yang kerap dimarahi korban," ungkap Diyah dalam tayangan YouTube TV One News, Rabu (17/12/2025).
KPAI menambahkan bahwa Al terlihat ceria dan tidak menunjukkan perilaku berbeda dari anak-anak seusianya, yang menunjukkan bahwa faktor emosional internal dapat menjadi pemicu utama.
"Anak ini belum bisa mengelola emosinya, sehingga muncul protes ekstrem terhadap perilaku ibunya," pungkas Diyah.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat mengenai pentingnya komunikasi dalam keluarga, pengawasan anak, dan penanganan emosi anak secara tepat, agar tragedi serupa dapat dicegah di masa depan.*
(tm/ad)
Editor
: Adelia Syafitri
KPAI Ungkap Motif Siswi SD di Medan Diduga Bunuh Ibu Kandung